
Nias Selatan – SuaraNusantara.com
Maraknya penyeludupan BBM subsidi jenis minyak tanah (minah) di pelabuhan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan belakangan ini, dipicu adanya duga kuat dibeckingi oknum TNI AL Nias, pasalnya, seperti di ketahui kejadian di Pelabuhan baru Telukdama, Sabtu ( 22/8/2015) malam minggu sekitar pukul 21.30 WIB.
Dimana, saat Pihak Polres Melakukan pemeriksaan muatan satu unit truk jenis col diesel PS 130, mitsubishi dengan nopol. BB 8688 NA, di atas Kapal, Jayanti, yang sedang bersandar di pelabuhan baru Telukdalam, nyaris Oknum TNI AL pertontonkan sikap tak terpuji di hadapan ratusan masyarakat yang turut melihat sikap mereka menghalangi pihak Polisi dan wartawan yang meliput kejadian.
Di tengah pemeriksaan muatan truk yang diduga BBM subsidi jenis minyak tanah ( Minah ) yang hendak dibawa ke Sibolga, tampak sejumlah pria yang berpostur tubuh tegap mundar – mandir dengan perasaan gelisah.
Tim petugas yang dipimpin langsung Kapolres Nias Selatan. AKBP Robert Da Costa, SIK, MH, tak mempengaruhi angotanya dengan gelagak yang di pertontonkan pria berpakaian preman itu, timnya, terus membongkar terpal warna biru yang di gunakan menutup barang panas itu dalam truk.

Dari pemeriksaan anggota polres, terbukti muatan truk adalah BBM subsidi jenis Minyak tanah ( minah ) sebanyak 48 drum, jatah masyarakat Nias Selatan. karen sudah di ketahui muatan truk yang dimaksud adalah BBM subsidi, Kapolres memerintahkan anggotanya cari supir dan siapa pemilik BBM tersebut, sembaring menunggu sopir dan pemilik minah, muncul salah sorang pria berbadan tegap pangkas cepak, berpakaian loreng abu – abu muda, menghampiri truk yang sudah di jaga petugas bersama Kapolres, lalu pria berpakaian loreng tanpa basa – basi menarik kunci dalam mobil, sembaring bersenggolan dengan petugas Polres.
Aksi pria tegap yang di duga TNI AL, memicu Adu mulut dengan anggota Polres dan sempat terjadi situasipun tampak tegang, Kapolres yang sudah berada di atas kapal, memimpin timnya, mengambil alih pembicaraan bertujuan untuk menetralisir situasi, namun, pria berpakaian loreng tak mau hiraukan omongan Kapolres, trus adu mulut dengan Kapolres, saat itu mulai berdatangan teman pria itu, mengerumuni Kapolres, meskipun Kapolres sudah bilang, saya kapolres, tetap saja adu mulut terjadi antara anggota Polres Nisel.
Karena TNI AL, terus mempertahankan BBM di bawa ke kantor oleh Pihak Polres, Kapolres Hubungi Danlanal, memberitahu sikap anggota TNI AL yang menghalangi tugas Polisi, usai Kapolres berkomunikasi dengan Danlanal Nias, tidak lama kemudian tampak POMAL angkatan Laut Kapt. Ronal, menghampiri Kapolres Nisel AKBP. Robert Da Costa, melakukan pembicaraan, akhirnya truj yang bermuatan BBM Minah, di turunkan dari kapal sepakat dibawa ke kantir Polres Nisel.
Saat di keluarkan truk pembawa BBM tersebut, tampak sopirnya adalah Oknum TNI AL, ketika truk di kelurkan dari kapal, suara mobil digeber – geber gas, membuat warga sepanjang jalan menuju pasar Jepang terganggu.
Selanjutnya truk bukan di bawa ke kantor polres malah di bawa ke Markas TNI AL, Polres yang ikut dari belakang memerintahkan anak buahnya supaya jangam mencegat laju truk yang bermuatan BBM subsidi tersebut.
Sekitar setengah jam berlalu, pihak Polres pun masih berjaga – jaga, muncil truk dari arah Markas TNI AL, memarkir di jalan Moh. Hatta depan kantir Polres. Tidak lama kemudian datang POMAL Kapten. Ronal, bersama anggtanya menjumpai Kapolres, pembicaraan pun, berlangsung. Usai pembicaraan, truk yang bermuatan BBM subsidi di bawa pulang Sopir, demikian pantauan SuaraNusantara.com.
Sementara Kapolres AKBP. Robert Da Costa, SIK, MH, saat di konfirmasi sejumlah wartawan, menyebutkan turk bermuatan BBM subsidi jenis Minyak tanah sebanyak 45 drum, sudah di serahkan kepada pihak TNI AL, dengan berita acara penyerahan, berdasarkan interogasi oknum S, TNI AL, truk tersebut di serahakan oleh penyidik pembantu, Briptu Rudi W. Harahap, diterima, Kapten laut (PM) Ronal, disaksikan Aziz Girsang (Polri) dan Beni ( TNI AL) demikian di sampaikan Robert Da Costa, di ruang kerjanya Senin, (24/8/2015).
Sementara terkait dugaan bisnia BBM subsidi jenis minyak tanah yang hendak sijual ke Sibolga, terinsikasi adanya keterlibatan TNI AL, saat di kondirmasi pihaK Pihal TNI AL, melalui Mayor Beni Simajuntak, tidak berada ditempat. (Edi)