
Nias Selatan – SuaraNusantara.com
Di tengah defisit keuangan daerah Kabupaten Nias Selatan, masih saja terjadi salah transfer dana. Seperti diketahui, terdapat dana desa senilai Rp. 103 juta rupiah yang salah transfer ke rekening Desa Hilimagari, Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.
Dana yang salah transfer oleh Bank Sumut itu sampai saat ini belum bisa dijelaskan oleh Bidang PPKD Dinas Keuangan Kabupaten Nias Selatan, Nofentinus Bali. Nofentinus hanya mengakui memang terjadi salah transfer dana desa sebesar Rp. 103 juta ke rekening Desa Hilimagari.
“Untuk mengantisipasi agar dan tersebut tidak disalahgunakan, kita sudah surati pihak Bank Sumut dan memanggil oknum Kepala Desa Kardi Gaho, supaya dana desa yang sudah terlanjur masuk rekening Desa Hilimagari segera dikembalikan. Namun sampai sekarang, belum ada itikad baik dari oknum kepala desa tersebut untuk mengembalikan dana desa,” ungkap Nofentinus Bali, kepada wartawan di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Oleh karena itu, lanjut Nofentinus, pihaknya sudah konfirmasi dengan kuasa Bendahara Umum Daerah Piterson Zamili, supaya dana proyek Desa Hilimagari dari dinas pertanian ditunda sementara pembayarannya sebelum dana desa yang salah transfer dikembalikan.
Sesuai pantauan di lapangan, oknum Kepala Desa Hilimagari sudah mencairkan sebagian dana desa salah transfer itu dan diduga sudah digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan usaha tani di Nanowa, Kecamatan Telukdalam.
Sedangkan, pembangunan parit desa di Hilimagari ternyata terlantar dan amburadul. Selain itu, masih terdapat beberapa upah tukang dan harga material batu dan pasir yang belum dibayar.
Untuk menghindari penyalahgunaan dana Desa Hilimagari tersebut, diminta pihak terkait segera melakukan tinjauan di lapangan kerja dan memanggil kosultan pendamping. Sebab, selama memulai pekerjaan pembangunan parit di Desa Hilimagari tidak pernah terlihat ada konsultan. Dikhawatirkan semua laporan pembangunan yang dibuat untuk mengajukan pencairan dana desa berikutnya terindikasi dimanipulasi oleh kepala desa dengan konsultan. (Edi)