
Nias Selatan – SuaraNusantara.com
Tudingan Kadis Pendidikan Nias Selatan, Magdalena Bago, bahwa Pospera, GMNI dan Fordem menunggangi aksi guru dan elemen masyarakat yang tergabung dalam massa Aliansi Masyarakat Nias Selatan (AMNS) merupakan omongan ngawur. Demikian disampaikan Suhertiyanus Dakhi, kepada SuaraNusantara.com, kemarin.
Suhertiyanus Dakhi yang selama beberapa pekan terakhir menjadi ketua aksi AMNS menjelaskan, pernyataan yang dilontarkan Magdalena Bago sangat keliru dan tidak masuk akal. “Apa buktinya dia mengatakan hal demikian? Kami minta kepada Ibu Kadis Pendidikan untuk mengklarifikasi pernyataannya,” ujarnya.
Suhertiyanus mempersilahkan Magdalena untuk membawa tuduhannya ke polisi bila Pospera, GMNI dan Fordem terbukti menjual nama guru. “Kami peduli dengan nasib guru di Nias Selatan yang mana haknya tidak diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Nias Selatan.
Seharusnya, Ibu Kadisdik menjadi garda terdepan untuk mempertanyakan hak-hak guru kepada pemerintah, karena guru adalah nadi bangsa,” imbuhnya.
Menurut Suhertiyanus yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Pospera Nias Selatan, seharusnya Kadis Pendidikan memperjuanglan hak-hak guru yang belum terbayarkan karena para guru adalah bawahannya, bukannya malah mengintimidasi guru-guru yang menuntut haknya. (Edi)