
Nias Barat – SuaraNusantara.com
Warga Kecamatan Sirombu menyampaikan perasaan kecewa terhadap kinerja Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Nias Barat, yang terkesan tidak serius dalam pembangunan jembatan Sungai Idanosoyo di Desa Fadoro Kecamatan Sirombu.
Pembangunan jembatan penyeberangan tersebut, dinilai kurang bermanfaat karena jembatan yang dibangun tidak tepat pada penyeberangan sungai.
Menurut warga, jembatan yang menelan anggaran kurang lebih satu miliar rupiah dimaksud, menjadi terlantar dan kurang bermanfaat karena sebagian dinding bangunan menghambat aliran sungai.
Terhadap kondisi itu, warga setempat mengharapkan supaya Dinas PU Nias Barat segera merevisi bangunan jembatan yang dimaksud.
Pantauan SuaraNusantara.com, Sabtu (26/3), di proyek senilai kurang lebih 1 miliar rupiah tersebut ada beberapa item pekerjaan, seperti pemasangan base jalan yang tidak merata dan bangunan tembok penahan jalan sudah mulai tampak retak-retak.
Kemudian menyusul bagunan jembatan ini posisinya menghambat saluran air Sungai Idanosoyo yang melewati Desa Fadoro dan bangunan jembatan tersebut saat ini belum rampung sudah ditinggalkan pihak rekanan.
Salah seorang tokoh masyarakat yang ditemui awak media, Hasatulo Daeli menjelaskan bahwa saat ini Sungai Idanosoyo acap kali dilanda banjir meskipun jembatan sudah dibangun.
Dikatakannya, hal itu disebabkan perencanaan proyek dari pihak Pekerja Umum Kabupaten Nias Barat terkesan tidak serius.
“Akibatnya dinding jembatan menyebabkan naiknya air sungai dikala hujan dan air menggenangi jalan dan permukiman warga sekitar,” jelas Hasatulo, kepada SuaraNusantara.com, Sabtu, ( 26/3).
Lebih lanjut, Hasatulo Daeli menjelaskan, terkait kondisi bangunan jembatan di Sungai Idanosoyo, pihaknya minta supaya Dinas PU Nias Barat, segera melanjutkan pekerjaan bangunan yang dimaksud.
Sebab, kata dia, jika dibiarkan dan tidak dilanjutkan, bisa menelan korban jiwa, karena ada bekas galian di bagian ujung jembatan dengan kedalaman hingga 3 meter, seharusnya segera ditimbun. (EZ/HH)