
Jakarta – SuaraNusantara.com
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, pada Kamis (14/7/2016) menggelar pertemuan dengan lima kepala daerah se-Kepulauan Nias dan Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) di Gedung BPPT, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Menteri Rizal Ramli mendengar secara langsung kondisi Kepulauan Nias.
Ketua Umum HIMNI Marinus Gea mendapat kesempatan pertama, disusul pemaparan dari Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, dan Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua.
Marinus menekankan pemaparannya dengan kondisi real bandara Binaka yang belum bisa didarati pesawat berbadan besar, sementara fasilitas bandara yang memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang sektor pariwisata. “Kami berharap pemerintah bisa membantu perpanjangan landasan bandara Binaka, dari 1.800 m x 30 m menjadi minimal 3.000 m x 45 m. Lebih panjang lebih baik. Selain itu, landasan bandara juga perlu dipertebal agar makin kuat,” katanya.
Anggota Komisi I DPR-RI itu juga berharap pemerintah dapat memperpanjang jalan negara/jalan nasional yang ada di Kepulauan Nias. Saat ini, ujarnya, Nias hanya punya jalan nasional sepanjang 160 km. Setiap tahun pembangunan jalan di Nias hanya bertambah 2 km, karena alokasi APBN untuk membangun jalan hanya Rp 15 miliar per tahun. “Kalau hanya bertambah 2 km setiap tahun, artinya butuh waktu 80 tahun, baru Nias bisa memiliki jalan nasional yang panjangnya memadai,” tutur Marinus seraya mengatakan Nias juga membutuhkan tol laut mengingat posisi geografis Nias yang dikelilingi lautan.

Tak ketinggalan Marinus menyampaikan aspirasi masyarakat Nias terkait masalah energi listrik. Dia berharap Menko Rizal Ramli dapat turut membantu mengatasi persoalan pemadaman listrik yang masih sering terjadi sampai berhari-hari. “Nias perlu penambahan daya listrik hingga 176 MW. Mohon perhatian Pak Menteri karena Nias sepertinya masih menjadi anak tiri sejak negeri ini merdeka,” katanya.
Senada dengan Marinus, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengharapkan pemerintah mau turun tangan membangun infrastruktur jalan di Kepulauan Nias. Menurutnya, jalan-jalan di Kepulauan Nias perlu peningkatan status, dari jalan kabupaten menjadi jalan negara, sebab sangat sulit bagi pemerintah daerah untuk membangun jalan dengan ABPD yang terbatas.
“Pemerintah dapat membangun jalan lingkar antara Nias Utara dengan Nias Barat sepanjang 45 km. Kalau itu dapat diwujudkan, maka Kepulauan Nias akan punya jalan ring road,” katanya.
Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara tidak banyak memberikan pemaparan, namun dia secara tegas meminta pemerintah, melalui Menko Maritim dan Sumber Daya, untuk lebih memerhatikan Kepulauan Nias, terutama di bidang kelistrikan. Sebab desain apapun yang dipikirkan dan disusun saat ini, khususnya di sektor pariwisata, tidak akan pernah dapat terwujud tanpa dukungan dari pemerintah pusat. “Nias sebenarnya tidak tertinggal, tapi ditinggalkan dan tidak diperhatikan,” tegasnya.
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely berharap Menko dapat memberikan perhatian di bidang kemaritiman, misalnya dengan membantu penguatan desa pantai/desa nelayan. Sementara Bupati Nias Selatan Hilarius Duha lebih menyoroti keunikan Nias Selatan yang terdiri dari 104 pulau. Dia meminta perhatian pemerintah agar pulau-pulau yang ada tidak sampai hilang begitu saja. Sedangkan Walikota Gunungsitoli Lakohomizaro Zebua menyampaikan harapan agar Menko Rizal Ramli dapat meninjau langsung Kepulauan Nias, khususnya pada saat penyelenggaraan Pesta Ya’ahowu bulan September mendatang.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan HIMNI dan para kepala daerah tadi, Menko Rizal Ramli berjanji akan memberikan perhatian lebih lanjut. Misalnya untuk masalah perpanjangan bandara Binaka, Menko akan berbicara dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, sementara untuk jalan nasional/jalan negara, dia akan berkoordinasi dengan Biro Perencanaan Pekerjaan Umum (PU). Demikian juga dengan masalah listrik, Menko akan mengkaji persoalan tersebut dengan PLN. (MH)