
Nias Barat-SuaraNusantara
Akibat hujan yang terus mengguyur wilayah Nias Barat sejak Selasa, (19/7/2016), Jalan Lintas Nias Barat Gusit amblas hingga sulit dilalui kendaraan.
Pantauan wartawan, kemacetan terjadi hingga Rabu (20/7/2016) malam. Puluhan kendaraan roda dua dan empat terpaksa antri karena jembatan darurat yang terbuat dari pohon kelapa susah untuk dilalui.
“Susah sekali. Kita harus hati-hati karena licin,” ujar seorang pengendara mobil setelah berhasil melewati jembatan darurat.
Seorang pengendara mobil lainnya mengaku antri sejak Selasa sore. “Antrinya bisa berjam-jam karena jembatan itu cuma bisa dilalui satu mobil dan jalannya harus pelan. Kalau salah perhitungan bisa celaka kita,” katanya.
Tingginya curah hujan akhir-akhir ini membuat masyarakat Kabupaten Nias Barat kerap dihantui perasaan was-was. Mereka cemas karena setiap waktu bisa melanda kampung mereka.
Seperti yang terjadi pada Minggu (15/5/2016), dimana ratusan rumah terendam banjir mulai dari ketinggian 50 sentimeter hingga dua meter. Ratusan rumah itu berada di sejumlah desa, di antaranya Desa Tegide’u, Lasara, Bawadasi, Onowaembo, Saonò dan Desa Tiga Serangkai.
Selain mengganggu aktifitas keseharian warga, banjir juga berdampak pada roda ekonomi masyarakat. Karena selain merendam perumahan, banjir juga merusak persawahan dan perkebunan milik warga. (Eze)