
Nias Barat-SuaraNusantara
Bupati Nias Barat Faduhusi Daely mendorong paket proyek yang belum berhasil ditender supaya dilelang kembali untuk mendapatkan pemenang tendernya. Bahkan dia berharap peserta lelang akan datang dari seluruh wilayah Indonesia untuk menyampaikan penawaran sesuai prosedur.
Menanggapi harapan Bupati tersebut, Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Nias Barat Noverman Daely mengakui bahwa jumlah keseluruhan paket lelang proyek ada 96 paket. Dari jumlah 96 paket itu, 79 paket proyek sudah pernah dilelang, namun baru 22 paket yang ada pemenangnya.
“Paket yang pernah dilelang tapi belum ada pemenangnya akan diulang lagi proses pelelangannya. Jumlahnya ada 57 paket,” katanya kepada SuaraNusantara, di ruang kerjanga, Senin (1/8/2016) kemarin.
Menurut Noverman, minimnya paket yang dimenangkan karena pemerintah daerah sangat selektif mengevaluasi perusahaan yang menyampaikan penawaran. Beberapa perusahaan yang mengajukan penawaran terlihat tidak kredible, bahkan ada perusahaan peserta lelang yang tidak menyebutkan nominal penawarannya.

Tetapi kondisi minimnya paket lelang yang ada pemenangnya ini memunculkan kekhawatiran sejumlah pihak bahwa akan terjadi kegagalan pengerjaan sejumlah proyek di Nias Barat. Sebab, meski ada pengulangan lelang, tetapi masa Tahun Anggaran 2016 tinggal 5 bulan lagi.
Menurut pantauan wartawan, situs LPSE Nias Barat yang biasa digunakan oleh peserta lelang untuk menyampaikan penawaran proyek, sempat tidak bisa diakses. Hal itu berujung pada mimimnya penawaran paket proyek yang diajukan peserta lelang.
Bupati Faduhusi Daely membenarkan jika situs LPSE sempat tidak bisa diakses karena masalah server dan jaringan. “Saya terima laporan bahwa situs LPSE susah diakses karena buruknya server akibat PLN yang sering padam dan juga sistem jaringan yang lambat,” ujar Bupati kepada wartawan, Senin (1/8/2016). (Eze)