
Nias Barat-SuaraNusantara
Sebuah truk dan satu mobil L-300 terbenam ke dalam lumpur di ujung jembatan alternatif yang disediakan sebagai pengganti sementara untuk Jembatan Ge’e, Kamis (8/9/2016). Beberapa pengendara motor juga terlihat tergelincir akibat kondisi jembatan yang licin setelah kemarin terendam banjir.
Seorang pemilik rumah yang berada di dekat jembatan mengaku bahwa kedua mobil itu sudah terbenam lumpur sejak tadi malam. “Mobilnya terbenam sejak semalam, sekitar pukul 21.00,” jelasnya.
Sudah dua hari sejak Jembatan Ge’e sengaja dihancurkan, belum nampak itikad baik dari kontraktor untuk memperbaiki jembatan alternatif yang disediakan sebagai jembatan sementara. Padahal jembatan alternatif itu nyaris tidak bisa dilalui kendaraan roda empat karena dipenuhi pasir bercampur lumpur.
Ironisnya pagi tadi di sekitar lokasi tidak terlihat kontraktor dan pekerja, hanya satu unit eksavator terlihat di sana. Entah mereka belum waktunya bekerja atau memang tidak ada jadwal pekerjaan. Sementara pada saat bersamaan, tampak puluhan kendaraan antri menunggu untuk menyebrangi jembatan.

Beberapa pengguna jalan terlihat kesal dengan kondisi tersebut. Umpatan dan makian terlontar dari bibir mereka. Sementara pengendara lain berusaha bersikap sabar meski sudah antri berjam-jam. “Habis mau bagaimana lagi? Hanya dewa yang tahu sampai kapan kondisi ini akan berlangsung,” ujar seorang pengendara dengan nada bercanda.
Jembatan Ge’e adalah satu dari empat jembatan yang berada di jalan provinsi di wilayah Nias Barat, yang sengaja dihancurkan karena akan dibangun jembatan baru di lokasi yang sama. Anehnya, keempat jembatan tersebut sebenarnya masih dalam kondisi sangat bagus karena sama sekali belum terlihat ada kerusakan. Tak heran bila banyak pihak menuding proyek pembangunan jembatan baru itu dilakukan demi keuntungan kontraktor dan pihak-pihak tertentu.
Selain Jembatan Ge’e, tiga jembatan lainnya adalah jembatan Garongo, Idano Bawogafasi, dan Forua. Kabarnya, pembangunan jembatan baru ini masing-masing menghabiskan dana Rp. 2,5 miliar. Seandainya saja dana tersebut dipakai untuk membangun jalan raya, tentu manfaatnya akan lebih terasa bagi masyarakat. (Eze)