Medan-SuaraNusantara.com
Majelis Pekerja Sinode (MPS) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Periode 2012-2016, menggelar rapat pada tanggal 8-9 September 2016 di Pearaja, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat yang digelar MPS pada tanggal 26-29 Juli 2016.
“Rapat di Pearaja merupakan rapat lanjutan untuk membahas hasil temuan tim audit yang ditugaskan Ephorus. Ada temuan kejanggalan dalam pertanggungjawaban keuangan di lembaga pendidikan yang berada dalam naungan manajemen HKBP,” kata narasumber seorang anggota MPS HKBP 2012-2016.
Hal lain yang akan dibahas dalam rapat tersebut adalah, membicarakan terkait persiapan pelaksanaan Sinode Godang HKBP untuk pemilihan Ephorus, Sekjen, Kepala Departemen dan preases, dan seminar tentang peresmian gedung Raja Pantas Tobing.
Sumber mengungkapkan, bahwa keputusan rapat pada tanggal 26-29 Juli, Ephorus diminta untuk menindaklanjuti temuan dari tim audit. Artinya, jika ada temuan terkait kejanggalan pertanggungjawaban keuangan, harus ditindaklanjuti dan diselesaikan. Audit yang dilakukan terkait pengelolaan keuangan di yayasan, lembaga pendidikan dan distrik.
St Drs Jonter Situmorang S.Th—pengurus MPS 2016-2020 yang akan dilantik Ephorus terpilih—ketika dikonfirmasi terkait hal itu, membenarkan akan digelarnya rapat lanjutan.
“Pada 8-9 September digelar rapat MPS sebagai rapat lanjutan yang digelar pada 26-29 Juli,” kata Jonter Situmorang, Rabu (7/9/2016).
Ia menyampaikan pengharapan, bahwa rapat lanjutan MPS tersebut, akan membuahkan hasil yang terbaik. “Saya berharap rapat lanjutan ini, akan berjalan dengan baik,” katanya.
Jonter Situmorang, juga mengingatkan agar seluruh anggota MPS harus berani menyampaikan permasalahan untuk dapat diselesaikan. “Jangan permasalahan yang ada, disimpan begitu saja, tanpa ada penyelesaian,” kata Jonter Situmorang.
Menurut sumber, hasil kerja tim audit yang ditugaskan Ephorus, ada temuan kejanggalan laporan keuangan, khususnya di sektor pendidikan.
Seorang jemaat HKBP yang mencalonkan diri sebagai calon Ephorus dan juga pemimpin di lembaga pendidikan, disebut-sebut sudah menyampaikan permohonan maaf karena adanya kejanggalan dalam laporan keuangan dan berjanji akan mengembalikan uang yang sudah dipakai oknum tersebut. (IS)