
Medan-SuaraNusantara
BPJS Kesehatan bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja senantiasa berupaya menekan jumlah penderita kanker serviks melalui optimalisasi program deteksi dini kanker serviks. Untuk itu, upaya jemput bola dengan melakukan pemeriksaan terhadap kaum hawa yang sedang berjualan dan berbelanja di pasar menjadi salah satu upaya mereka untuk menekan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia.
OASE Kabinet Kerja merupakan sebuah perkumpulan para pendamping menteri dan unsur eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, yang memiliki serangkaian program untuk mendukung tercapainya NawacitaPresiden Jokowi. Salah satu program yang digalang adalah meningkatkan pelaksanaan, pencegahan, dan deteksi dini kanker pada perempuan di Indonesia mulai tahun 2015-2019.
Fokus perhatian OASE Kabinet Kerja terhadap penyakit kankier serviks dikarenakan Indonesia menempati urutan kedua di dunia sebagai negara yang paling banyak menderita kanker serviks. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2015, kanker leher rahim atau kanker serviks juga menduduki peringkat kedua sebagai kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional dari bulan Januari hingga Juni 2016, jumlah kasus kanker serviks di pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 45.006 kasus dengan total biaya sekitar Rp33.42 miliar, sementara di tingkat rawat inap ada 9.381 kasus dengan total biaya sekitar Rp51.33 miliar.
Hingga September 2016, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan instansi pemerintah dan pihak lainnya telah melakukan pemeriksaan IVA kepada 83.226 peserta JKN-KIS, serta pemeriksaan papsmear terhadap 113.534 peserta. Khusus di wilayah kerja Divisi Regional I BPJS Kesehatan, hingga September 2016, pemeriksaan IVA telah dilakukan kepada 6.776 peserta JKN-KIS. Sementara untuk pemeriksaan papsmear dilakukan kepada 13.479 peserta JKN-KIS.
Keseriusan pemerintah dalam menekan angka penderita kanker serviks di Indonesia dibuktikan dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker pada Perempuan yang dirilis tahun lalu. Pada 21 April 2015 silam, gerakan tersebut dilakukan secara serentak di sejumlah puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
Tak hanya itu, pada 29 Juli 2016, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan OASE, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN melaksanakan kegiatan Pencanangan Gerakan Promotif Preventif dengan Pemeriksaan IVA dan Papsmear serentak di seluruh Indonesia, tepatnya di 1.558 titik pelayanan pemeriksaan IVA dan Papsmear. Adapun total target peserta kegiatan tersebut adalah sebanyak 27.000 untuk pemeriksaan IVA dan 10.275 untuk pemeriksaan papsmear.
Kegiatan itu pun sukses menyabet Rekor MURI sebagai Penyelenggaraan Program Pemeriksaan IVA dan Papsmear Terbanyak Serentak di Indonesia.
“Dalam kesempatan meninjau program bersama OASE, BPJS Kesehatan, dan Dinkes Kota Medan di Pasar Petisah Medan, Ibu Negara memberikan arahan bahwa pemeriksaan di komunitas pasar adalah upaya jemput bola agar semakin banyak ibu-ibu yang mendapatkan kesempatan diperiksa tanpa harus meninggalkan pekerjaannya,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat mendampingi Ibu Iriana Joko Widodo, Rabu (02/11/2016).
Turut mendampingi Ibu Negara dalam kesempatan itu, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Ibu Enny Tjahjokumolo selaku Ketua Tim Penggerak PKK Pusat dan juga Koordinator program OASE untuk IVA test. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Walikota Medan Tengku Dzulmi Eldin, serta Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution. (dtc/red)