
Kabupaten Nias Selatan kaya akan potensi wisata alam. Salah satunya adalah Pantai Baloho yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Kota Telukdalam. Pantai ini menyimpan sejuta pesona. Di sini kita dapat menikmati kilauan cahaya matahari terpantul di atas air ketika senja menjelang.
Pantai Baloho dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat, sekitar 10 menit dari Kota Telukdalam atau kurang lebih 2 jam dari Kota Gunungsitoli. Percayalah, rasa penat dan biaya yang dikeluarkan selama perjalanan akan terbayar dengan keindahan pantai ini.
Pantai Baloho berbentuk seperti danau karena berada dalam teluk. Riak airnya tenang lantaran ombak dari laut lepas terhalang batu karang sebelum sampai ke bibir pantai. Sebelum dibuka sebagai tempat rekreasi pada Februari 2012 lalu, pantai ini dulunya merupakan tempat favorit bagi warga sekitar untuk memancing ikan.
Adalah Herman Waruwu (pemilik Hotel Baloho Central Beach) yang merintis pembukaan Pantai Baloho sebagai tempat rekreasi alternatif di Telukdalam. “Saya dan istri sering berkunjung ke pantai ini untuk mencari kerang. Kami sadar bila Pantai Baloho punya nilai tinggi, maka saya coba untuk membangunnya,” tuturnya.
Menurut Herman, Pantai Baloho masih alami, sejuk dan asri. Itulah kelebihan Pantai Baloho dibanding pantai-pantai lain yang pernah dia kunjungi. Dia yakin Pantai Baloho kelak bisa menjadi ikon wisata baru di Kepulauan Nias.
Saat ini Pantai Baloho tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, baik wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara. Sekitar 50-100 pengunjung datang setiap hari. Di hari libur, jumlah tersebut dipastikan meningkat.
Wisatawan lokal biasanya hanya datang pada siang hingga sore hari. Berbeda dengan wisatawan dari luar Pulau Nias yang sering menikmati keindahan pantai hingga tengah malam. Tidak perlu risau soal penginapan. Hotel dan Restauran “Baloho Central Beach” siap menerima kedatangan tamu. Tarif kamarnya dibandrol Rp. 500 ribu per malam (standar) hingga Rp. 1 juta (VIP). Setiap kamar dilengkapi dengan pemandian air hangat layaknya hotel berbintang.
Bagi penyuka hidangan laut, di tempat inilah surganya. Beragam menu seafood disajikan di restauran, siap memanjakan lidah penikmat kuliner. Menu andalannya ikan panggang dan lobster. Harga makanan yang ditawarkan cukup terjangkau. Yang termahal dihargai Rp. 150 ribu untuk satu porsi.
Sementara untuk anda yang gemar berfoto, di salah satu sudut pantai terdapat tugu berbentuk lambang “Love”. Tugu “Love” yang dibuat dari semen ini menjadi salah satu tempat favorit bagi pengunjung untuk berfoto. Mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua, menjadikan tugu itu sebagai latar belakang saat mengabadikan momen kebersamaan. Rasanya belum lengkap berkunjung ke pantai yang layak dijuluki sebagai Pantai Cinta (Love Beach) ini bila belum berfoto di tugu tersebut.
Perlu Dibuatkan Perda
Pantai Baloho menyuguhkan keindahan pasir putih yang masih sangat alami. Keindahan alam bawah lautnya pun sepadan dengan pesona pantainya. Bagi pengunjung yang hobi menyelam, Herman menyewakan alat selam (snorkeling) dengan tarif Rp 100 ribu per orang. Bagi yang belum mahir menyelam, disediakan jasa pemandu terlatih.
Dulu juga ada jetski milik Pemda yang dipinjamkan untuk dikelola oleh Herman. Tetapi alat tersebut rusak. “Di sini pernah ada jetski dari Pemda, tapi kemudian rusak. Kita tidak sempat perbaiki karena keburu ditarik oleh Pemda. Sampai sekarang belum ada kejelasan dari Pemda tentang kerjasama peralatan itu,” kata Herman.
Herman berharap Pantai Baloho dapat menjadi kawasan tujuan wisata utama, dimana pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana wahana rekreasi seperti diving, jetski, banana boat, motor ATV, joging track, dll. “Bila perlu dibuatkan Perda hingga ke depannya dapat menambah PAD (Pemasukan Asli Daerah),” katanya.
Senada dengan herman, seorang pengunjung bernama Erni berharap Pemkab Nias Selatan dapat mendorong kemajuan Pantai Baloho dengan memperbaiki akses jalan serta menambah sarana dan prasarana sehingga wisatawan yang berkunjung dapat merasa puas.
“Di sini tempatnya alami, sejuk, indah, ditambah dengan pasir putihnya yang sangat bagus, sangat cocok untuk tempat melepaskan kejenuhan. Sungguh rugi bila tidak datang ke sini,” katanya. (Wilson Loi)