
Bandung-SuaraNusantara
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyesalkan soal bentrokan antara warga dan polisi yang terjadi di Sukamulya, Kabupaten Majalengka, Kamis (17/11) lalu.
“Insiden kemarin itu saya menyesalkan, tapi ketika sudah terjadi, mari kita selesaikan,” ujar Aher usai menghadiri acara Angklung Day di Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (20/11/2016).
Bentrokan terjadi saat petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sedang mengukur luas sawah di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Awalnya pengukuran berjalan lancar hingga pukul 18.00 WIB, namun kemudian muncul penghadangan dari warga. Pihak kepolisian kemudian menembakkan gas air mata ke arah warga.
“Gas air mata yang dilakukan polisi itu karena ada perlawanan. Perlawanannya kasar, anarkis. Perlawanan pakai ketapel, batu, pakai benda-benda membahayakan. Dua korban polisi, cedera,” ujar Aher.

Rencananya, di atas lahan di Desa Sukamulya akan dibangun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Negosiasi telah dilakukan Pemkot Bandung sejak bertahun-tahun lalu, namun belum menemui kesepakatan dengan warga pemilik lahan.
Saat aksi demo berlangsung, Aher mengatakan tidak semua massa berasal dari Majalengka. Aher berharap proyek bandara ini sudah dapat dipakai pada akhir 2018 nanti. (red)