
Jakarta-SuaraNusantara
Calon wakil gubernur Jakarta Sylviana Murni mendapat informasi anggaran visum untuk korban pemerkosaan sudah dihapus dari APBD DKI. Untuk itu, dia ingin Pemerintah Provinsi DKI tetap memberikan perhatian pada penanganan masalah pelecehan seksual.
“Saya ingat visum dulu dianggarkan dalam APBD. Visum itu bagi mereka yang korban. Masa sekarang mundur?” kata Sylviana kepada wartawan di sela kampanyenya, di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Sylviana yang dalam Pilkada DKI 2017 nanti akan berpasangan dengan calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono ini berencana bertemu dengan DPRD DKI Jakarta guna membahas hilangnya anggaran visum yang diperkirakannya ada pada mata anggaran mengenai perempuan dan anak.
“Saya tidak tahu, cuma ada laporan. Saya juga tidak detil, cuma itu (katanya) sudah dihapus,” kata Sylviana.

Sylviana juga mendorong agar UU Penghapusan Kekerasan Seksual terwujud. Dia ingin kerja-kerja kepedulian terhadap kaum perempuan lebih digalakkan lagi.
“Ini bisa dilakukan lewat peningkatan kerjasama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) DKI, para anggota dewan, dan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, perlu ada pusat krisis sebagai tempat aduan adanya tindak kekerasan seksual, entah korbannya perempuan atau laki-laki. Pusat krisis kekerasan seksual ini bisa ada di rumah sakit, Puskesmas kecamatan, atau rumah warga.
“Kita juga harus mempersiapkan infrastruktur yang juga mendukung, semacam crisis center namun pengaduan dari korban tidak bakal terekspos,” kata Sylviana. (eka)