
Jakarta-SuaraNusantara
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selama dua hari, 8 – 9 Desember 2016, menyelenggarakan seminar bertaraf internasional di Pulau Bali untuk membahas isu perekonomian Indonesia.
Seminar bertemakan “Unlocking Public and Private Investment in Indonesia: Role of Financial Sector” ini dihadiri banyak tokoh di bidang ekonomi dari dalam dan luar negeri guna mencari solusi yang komperhensif.
“Isu utama yang dibahas dalam seminar, yaitu terkait potensi dan strategi untuk memobilisasi dan memanfaatkan tabungan lebih produktif untuk membiayai investasi dan memenuhi tujuan pembangunan,” demikian keterangan tertulis dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (8/12/2016)
Isu lainnya adalah strategi pembiayaan pembangunan infrastruktur, serta pengembangan skema pembiayaan termasuk melalui pasar modal untuk memobilisasi dana swasta.

Seminar ini merupakan rangkaian dari tiga tahun sebelumnya. Pada 2013, topik yang dibahas tentang risiko bagi keberlanjutan pembangunan jangka panjang yaitu middle income trap.
Tahun selanjutnya tentang pembahasan mengenai strategi pertumbuhan ekonomi secara umum, dan di tahun 2015 diskusi difokuskan pada desain reformasi fiskal yang dibutuhkan untuk mengawal strategi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dalam penyelenggaraan kali ini, Kemenkeu bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan serta didukung oleh the Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Asian Development Bank Institute (ADB Institute), dan Agence Francaise Development (AFD).
Pembicara kunci adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pembicara lainnya adalah Iwan Jaya Aziz dari Cornell University, Ross Levine dari University of California, Berkeley, Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Halim Alamsyah Ketua DK LPS, Naoyuki Yoshino dari Asian Develepomnet Bank Institute, dan Nurhaida dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (fajar)