
Jakarta-SuaraNusantara
Kementerian Kesehatan mengirimkan tim khusus untuk menangani berbagai dampak psikologi di lokasi gempa di Aceh yang terjadi baru-baru ini, untuk meminimalisir dampak gempa tersebut terhadap kesehatan jiwa.
“Tim berangkat tanggal 12 Desember dengan (maskapai) Garuda jam 12.30 terdiri dari 6 orang,” kata Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg Oscar Primadi, di Jakarta, Senin (12/12/2016).
Menurut Oscar, ke-6 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis kesehatan jiwa, psikolog, dan perawat kesehatan jiwa tersebut akan melakukan beberapa langkah penanganan dampak psikologi terkait bencana. Di antaranya adalah psychological first aid (PFA) melalui assesement cepat.
Dia menjelaskan, penanganan dampak psikologis dilakukan untuk mewujudkan suasana kondusif agar korban bencana kembali produktif seperti sedia kala. “Misalnya belajar di sekolah untuk anak-anak, dan kembali produktif bagi orang dewasa,” katanya.
Dukungan terapi juga diberikan terutama bagi anak-anak, melalui terapi bermain dan bercerita. Untuk orang dewasa juga akan diberikan konseling individual maupun kelompok. Layanan ini akan diberikan secara terintegrasi dengan layanan fisik.
“Jika ada yang mengalami stres berat, akan dirujuk ke rumah sakit jiwa,” kata Oscar. (rio)