
Jakarta-SuaraNusantara
Menko Polhukam Wiranto mengatakan bahwa Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) akan terus beroperasi menghilangkan budaya pungli di instansi pemerintahan.
“Sebelum pungli hilang, kami takkan berhenti. Saya akan terus-menerus mengikuti program ini, sampai pungli bersih dari Tanah Air,” kata Wiranto dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Saber Pungli di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (18/12/2016).
Menurut Wiranto, ada yang bilang kalau Satgas Saber Pungli sifatnya hanya anget-anget tahi ayam atau hanya sementara saja. Dia memastikan hal itu tidak benar karena Satgas Saber Pungli tidak akan berhenti sebelum budaya pungli bersih dari Indonesia.
Wiranto mengakui praktik pungli sudah menjadi budaya di Indonesia. Oleh karenanya, selain upaya penindakan, Saber Pungli juga memiliki program preventif dan edukasi.

“Pungli adalah kegiatan yang hampir-hampir jadi budaya kita. Menghalalkan itu padahal itu tidak halal. Atas inisiatif pimpinan satgas, akan dilakukan sosialisasi budaya Saber Pungli,” terangnya.
Wiranto menjelaskan, sejak diresmikannya Satgas Saber Pungli, masyarakat turut berpartisipasi dan peduli dengan pemberantasan pungutan liar itu. Terbukti, ada 17. 600 laporan praktik pungli dari masyarakat.
“Ini sudah berlangsung kira-kira lebih dari satu bulan dan sambutan masyarakat luar biasa. Laporan dari satgas, sudah mencapai 17.600 laporan itu bukan sedikit, banyak sekali. Masyarakat tidak ragu dan takut melaporkan kegiatan pungli dimana pun kepada satgas,” ujarnya.
Wiranto menambahkan, gerakan Saber Pungli ini adalah bagian dari program revolusi mental dari pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Salah satu yang diprioritaskan adalah reformasi bidang hukum.
Turut hadir dalam acara itu, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli Komjen Pol Dwi Priyatno, Karo Penmas Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto, serta Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif. (cipto)