
Medan-SuaraNusantara
Ardi Priadi Simanjuntak (8), asal Kampung Sigala-gala, Desa Sabunganni Huta IV, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara, sejak lama menderita tumor mata. Dari hasil pemeriksaan patologis klinis, Ardi Simanjuntak mengalami malignant small round blue cell tumor, lebih sesuaiĀ suatu embrional rhabdomyo sarcoma, dan disarankan pemeriksaan lanjutan IHC Myodl dan Myogeni.
Ayah Ardi bernama Bohalker Simanjuntak (46), adalah seorang kepala desa, sementara ibunya bernama Miduk br Batubara (43) adalah seorang ibu rumahtangga. Karena situasi Ardi yang demikian memprihatinkan dan butuh perhatian khusus, maka Miduk Batubara harus rela berpisah dengan suaminya yang harus melaksanakan tugasnya sebagai kepala desa.
Untuk menghemat biaya, dan tidak banyak terbebani biaya nginap di rumah sakit, Miduk Batubara, memutuskan untuk ngontrak rumah tidak jauh dari rumah sakit.
āKalau kami sudah cukuplah menghadapi masalah anak kami ini. Bagaimana kami harus menangis ketika dia dalam kondisi kritis. Apalagi saat aku seorang diri, bapaknya sedang berada di kampung, aku merasa panik. Bersyukurlah masih ada Pak Poltak yang memberikan perhatian terhadap masalah ini,ā kata Miduk Batubara.

Selama lima bulan terakhir, keluarga ini mendapat pendampingan dari seorang aktivis Ir Poltak Simanjuntak, yang menyampaikan bahwa biaya medis yang diperlukan Ardi, diprediksi mencapai puluhan juta rupiah.
āSepertinya Ardi Simanjuntak membutuhkan dana puluhan juta rupiah. Kami telah melakukan penggalangan dana, termasuk melalui media sosial. Sudah cukup banyak terkumpul, dan sangat membantu. Dana itu sudah kami sampaikan langsung ke orangtua Ardi Simanjuntak,ā ucap Poltak Simanjuntak.
Awalnya, sejak Juli 2016, Ardi dirawat di RS H Adam Malik Medan Lantai 3 ruang Rindu A.Ā Tapi saatĀ ini dia dirawat di RS Murni Teguh. (ingot simangunsong)