
Jakarta-SuaraNusantara
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, secara siklus, PDB pada kuartal IV akan lebih baik dibandingkan kuartal III. Pada kuartal III 2016 ekonomi domestik tercatat tumbuh sebesar 5,02 persen yoy.
“Menurut Bank Indonesia angkanya sekitar 4,90 persen, mungkin 4,97 persen. Biasanya kuartal empat siklusnya lebih baik daripada kuartal tiga,” ujar Mirza di Gedung Bank Indonesia, Jumat (23/12/2016).
Saat ini, lanjut Mirza, ekonomi domestik dalam momentum perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari pasar keuangan yang relatif stabil. Setelah Trump Effect yang mengakibatkan gejolak di pasar keuangan, kata Mirza, pihaknya tidak melihat adanya volatilitas yang terlalu besar pada pasar keuangan.
“Kalau pasar keuangan normal-normal saja artinya ya bisnis bisa melakukan aktivitasnya kan. Bisa melakukan proyeksi, aktivitas usaha kemudian mengambil kredit di 2017,” ujar Mirza.

Melihat hal ini, bank sentral pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran lima sampai 5,40 persen pada tahun depan. Sedangkan pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 10-12 persen.
Kendati begitu, Mirza menegaskan untuk tidak berekspektasi adanya perbaikan ekonomi seperti 2012. Saat itu Cina tumbuh 12 persen, sedangkan sekarang Cina hanya tumbuh enam persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari kondisi ekonomi negara-negara besar seperti Cina dan AS, karena harga komoditas bergantung dari internasional.
“Ekspor kita juga bergantung dari internasional, kenaikan suku bunga juga banyak bergantung dari internasional. Jadi ya kita harus realistis ya,” kata Mirza. (arman)