
Jakarta-SuaraNusantara
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, pemerintah akan menambah tiga trayek baru dalam program tol laut pada tahun ini. Dengan begitu, maka total trayek akan bertambah menjadi 13.
Tiga trayek baru yang diberikan kepada swasta tersebut, yaitu rute Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang-Pulau Nias-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok. Lalu rute Tanjung Perak-Belang Belang- Sangatta-Pulau Sebatik-Tanjung Perak, dan terakhir rute Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak.
“Jadi tiga trayek itu rute baru, full swasta. Trayek baru yang pasti dari Jakarta menuju barat Sumatera di Sibolga. Lalu yang menuju ke daerah Bitung, tapi di Selat Sangata dan sebagainya, dan yang ketiga ke Maluku dari Surabaya,” jelasnya di Istana Negara, Kamis (5/1/2016). jelasnya di Istana Negara, Kamis (5/1/2016).
Nantinya, lanjut Sumadi, trayek-trayek ini akan dioperasikan oleh pemerintah bersama pihak swasta. Hal ini perlu dilakukan untuk menggerakkan roda perekonomian di Indonesia.

Namun trayek-trayek yang akan diberikan kepada pihak swasta nantinya harus melalui mekanisme tender. Proses tender pun akan dilakukan paling lambat pada Januari 2017 ini.
“Sebaiknya sih tiga swasta ya jangan lebih dari itu, kalau ada satu trayek dipakai dua perusahaan kan enggak ekonomis karena mereka itu sebulan itu cuma sekali berangkat bolak-balik begitu, kalau ada dua kan bayangin enggak ekonomis mereka. Kapalnya enggak bisa terintegrasi secara maksimal,” katanya.
Sementara itu, ASDP akan mengoperasikan beberapa proyek seperti di Irian, NTT, dan Maluku. Anggaran pun akan menggunakan anggaran negara 2017.
“Karena gini loh, misal dari Surabaya ke Maumere, kan barangnya tinggal separo, masa mau tetap pakai kapal besar? Ya sudah jadi ini lanjutinnya pakai kapal kecil jadi lebih murah kan,” imbuhnya.
Menurutnya, pihak swasta harus dilibatkan agar program tol laut tidak dimonopoli oleh negara. Sebab, dunia pelayaran di Indonesia tak akan dapat berkembang apabila semua proyek diserahkan kepada pemerintah. (cipto)