
Jakarta-SuaraNusantara
Seorang captain pilot bernama Gema Merdeka Goeyardi (31) melaporkan sejumlah pihak yang diduga juga berprofesi sebagai pilot ke Bareskrim Polri, Sabtu (14/1/2017). Pelapor merasa nama baiknya dicemarkan karena dituduh sebagai penipu.
Masalah bermula ketika Captain Gema Merdeka Goeyardi mempromosikan sekolah penerbangan miliknya di akun facebook “Gema Goeyardi”, September 2016 lalu. Namun unggahan tersebut ditanggapi sejumlah oknum yang mengaku sebagai pilot dengan tuduhan bahwa Captain Gema sedang melakukan penipuan.
Ada juga yang berkomentar jika sekolah penerbangan bertarif Rp 870 juta itu sebagai alat penipuan bagi Gema untuk meraup keuntungan. Akibat komentar-komentar bernada menyudutkan itu, beberapa calon siswa yang sudah mendaftar, menarik diri. “Saya rugi 15 miliar,” kata Captain Gema.
Tercatat, ada tujuh terlapor yang disebutkan pelapor saat melapor ke Bareskrim Polri.
Antara lain Tri SP selaku pilot inspektor Boeing 737 DKU PPU Perhubungan Udara, lalu Faisal Ramon, Fadjar Nugroho, Malatua Hasiholan Limbong, Richard Wijaya, Edi Nur Prasetya, dan Anto Adiyatma.
Terlapor, kata Gema, ada yang menuliskan data dirinya sebagai pilot maskapai penerbangan ternama seperti Qatar Airways dan Garuda Indonesia. Hal itu diketahui, setelah pihak pelapor menelusuri identitas terlapor dari akun Facebook yang bersangkutan.
Gema kembali menegaskan, atas laporan itu, dia berharap Bareskrim segera memeriksa terlapor. Dia bahkan enggan memaafan para terlapor bila nantinya dipertemukan.
“Kami ingin tetap proses hukum. Belum ada kata damai untuk sekarang ini,” kata dia.
Pasalnya harga diri dia telah rusak oleh ulah pelaku. Laporan ini teregister di Sentra Pelayanan Kepolisian Bareskrim dengan nomor LP/44/1/2017 Bareskrim. (eka)