
Jakarta-SuaraNusantara
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mengeluarkan perintah kepada militan asing dari berbagai negara yang tergabung dalam pasukan ISIS di Irak untuk memilih pulang ke negaranya masing-masing atau segera ‘bertemu’ dengan 72 bidadari di surga.
Baghdadi memberikan pilihan tersebut pada kelompok militan asing yang berada dalam ‘biro imigran’. “Lengkap dengan 72 bidadari,” ujarnya, seperti dikutip dari situs Iraqi News, Senin (16/1/2017).
Bila memilih bertemu dengan 72 bidadari, Abu Bakr al-Baghdadi meminta para militan asing itu untuk menjadi bomber bunuh diri. Tidak dijelaskan kenapa perintah menjadi bomber bunuh diri hanya diberikan kepada militan asing, sementara militan asli yang terdiri dari orang-orang Irak tidak diberikan perintah yang sama.
Perintah ini diberikan menyusul makin terdesaknya posisi ISIS, khususnya di Irak. Selama ini, ada dua kota yang diklaim ISIS sebagai ‘ibu kotanya’ yaitu Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak. Di Mosul, kelompok ini kian terdesak setelah digempur habis-habisan oleh pasukan pemerintah setempat yang didukung koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat.

Sekitar 70 persen wilayah timur kota tersebut sudah direbut dari tangan ISIS, termasuk kampus Mosul University. Bahkan pihak militer dan kepolisian Irak baru-baru ini mengklaim telah menguasai 90 persen wilayah tersebut. Dalam waktu dekat, mereka berharap bisa bergerak ke barat, di mana ISIS masih mempertahankan bentengnya yang cukup kuat.
Baghdadi memimpin ISIS sejak 2014 sebelum akhirnya dideklarasikan secara sepihak sebagai ‘khalifah’ beberapa bulan kemudian.
Sementara, serangan udara pasukan Irak dan koalisi menewaskan tiga komandan ISIS bulan ini. Memicu krisis kepemimpinan di internal kelompok itu.
Kondisi tersebut dilaporkan memaksa Baghdadi sembunyi di wilayah barat Kota Mosul. Kolonel Steve Warren dari militer AS atau US Army mengatakan, bos ISIS itu ngumpet karena tahu ia jadi target.
“Yang kami dengar dari intelijen dan sejumlah sumber, meski kami belum bisa memverifikasi,” kata Kolonel Steve Warren. (fajar)