
Jakarta-SuaraNusantara
Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid menilai laporan Baharuzaman bahwa pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menistakan agama, sebagai salah kaprah.
“Islam itu ajaran yang bersifa terbuka. Laporan atas pidato Ketua Umum PDIP itu salah kaprah, salah alamat dan tidak memahami ajaran Islam secara utuh dan substantif. Apalagi Ibu Megawati tidak pernah menyebut agama Islam dalam pidatonya,” kata Nusron dalam siaran pers, Rabu (25/1/2017).
Menurut Nusron, Islam merupakan agama dengan ajaran yang terbuka dengan ruang tafsir, bukan agama dengan dogma atau ideologi tertutup. Bahkan lantaran terbukanya banyak tafsir, tidak ada tafsir tunggal yang diyakini sebagai kebenaran mutlak, sehingga para ulama sepuh selalu menganut prinsip, hanya Allah lah yang paling tahu akan kandungan dan makna ajaran Islam sesungguhnya.
“Yang dikritik Bu Mega kan, pemimpin dengan ideologi tertutup. Lah kok ada yang ngaku umat Islam marah. Sejak kapan Islam menganut ideologi tertutup? Pemimpin yang menganut ideologi tertutup adalah pemimpin yang memaksakan hanya pendapat dia dan keyakinan dia yang paling benar dan berusaha dipaksakan menjadi kebenaran publik,” kata Nusron.
Dia menilai gugatan ini menandakan makin merajalelanya kelompok tertentu yang memandang persoalan dengan persepsi dan asosiasi pribadi. “Contohnya soal lambang BI, diasosiasikan lambang palu arit. Ideologi tertutup diasosiasikan umat Islam dan tidak percaya dengan hari akhir dan rukun iman,” katanya.
“Ini asosiasi individu, yang belum tentu benar dan waras asosiasinya, dijadikan dasar dan rujukan sikap, dan kemudian dipaksakan. Lama-lama hidup kita diatur dengan asosiasi orang. Yo gendheng (Ya gila) lama-lama kita ini,” ujarnya. (cipto)