
Jakarta – Suara Nusantara
Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) palsu beredar luas di media sosial (Medsos).
Demikian diungkapkan Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo melalui pasan WhatsAapnya yang dipancaluaskan, Sabtu (4/2/2017).
“Di Medsos beredar soal e-KTP palsu, 1 orang dengan foto sama identitas berbeda,” beber Tjahjo.
Kata bekas Sekjen PDI Perjuangan ini, pemalsuan kartu kependudukan tersebut merupakan kasus berulang. Umumnya saat muncul pasangan calon kepala daerah independen.
“Ini modus berulang, saat ada pencalonan dari pasangan calon perseorangan, ini sudah muncul. Tapi semuanya palsu karena untuk kejar jumlah dukungan,” jelas mantan anggota Komisi I DPR RI tersebut.
Ia menilai, e-KTP yang beredar tersebut sebenarnya bukan kepemilikan oknum yang data dirinya tercantum di kolom e-KTP, akan tetapi milik orang lain, hanya ditempelkan foto orang yang sama di fisik e-KTP-nya.
Tjahjo menambahkan, setidaknya terdapat tiga foto orang yang sama dengan identitas e-KTP berbeda yang beredar di Medsos. Namun ia menegaskan kalau semua e-KTP ini 100 persen palsu karena telah dilakukan diteksi melalui alat khusus di Ditjen Dukcapil Kemendagri.
“Info Tim Monitoring Pilkada Kemendagri dari Ditjen Dukcapil menjelaskan bahwa ketiga foto tadi palsu karena menggunakan data milik orang lain,” jelas Tjahjo. (Has)