Suara Nusantara
Advertisement
  • Home
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Indeks
No Result
View All Result
  • Login
Suara Nusantara
  • Home
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Indeks
No Result
View All Result
  • Login
Suara Nusantara
Home Uncategorized

Nata’alui Duha, Sang Penjaga Budaya

Suara Nusantara by Suara Nusantara
12 February 2017
in Uncategorized
Reading Time: 3 mins read
A A
Nata'alui Duha | Foto: Wilson Loi

Nata'alui Duha | Foto: Wilson Loi

2
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Nata’alui Duha | Foto: Wilson Loi

Bila anda berkunjung ke Pulau Nias namun tidak punya cukup waktu atau dana untuk berkeliling ke seantero Nias, maka anda bisa datang ke Museum Pusaka Nias di Jl. Yos Sudarso No. 134 A, Gunungsitoli.

Di sini anda akan melihat miniatur Nias berupa ribuan artefak dari zaman megalithikum, raja-raja, hingga zaman kolonial Belanda. Tak ketinggalan rumah adat Nias yang mencerminkan kehidupan di masa lalu, serta fosil ikan hiu berumur jutaan tahun. Bahkan koleksi hewan langka dan tumbuhan khas Nias pun ada. Di sini disimpan pula bola nafo ukuran raksasa, 3 meter x 3 meter yang tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai tepak sirih terbesar di Indonesia.

Salah satu keunikan Museum Pusaka Nias adalah museum ini terintegrasi dengan obyek wisata tepi pantai. Bila bosan dengan suasana dalam museum, anda dapat bersantai dan berenang di pantai yang terletak di belakang museum.

BACAJUGA

Teddy Minahasa Sang Jenderal dengan Harta yang Melimpah

Foto Lawas Ferdy Sambo Beredar, Pantas Putri Kepincut

Saat  ini, Direktur Museum Pusaka Nias dijabat oleh Nata’alui Duha, pria sederhana kelahiran Desa Hilimondregeraya, Kecamatan Onolalu, 11 Maret 1972. Untuk mengenal lebih dekat sosok ayah tiga anak ini, beberapa waktu lalu, Pesona Nias datang berkunjung ke museum tersebut. Suami dari Oisanora Laia ini pun kemudian menuturkan sekelumit kisah perjalanan hidupnya.

“Ibu meninggal ketika saya berumur 2 tahun. Kemudian saya tinggal di asrama orang miskin di Desa Hilimondregeraya, Telukdalam, Nias Selatan,” tutur Nata’alui Duha, saat memulai percakapan.

Periode SD dan SMP dilaluinya di Kota Telukdalam. Sementara masa SMEA dihabiskannya di Kota Gunungsitoli. Pada masa ini, prestasi Nata’alui Duha terbilang bagus. “Saya tidak terlalu pintar, namun masuk rangking atau juara kelas,” katanya.

Ketika tamat SMP di tahun 1988, Nata’alui sempat diminta oleh seorang pastor untuk menjadi biarawan, namun dia menolak karena ingin menjadi guru fisika. Sayangnya dia terlambat mendaftar masuk SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Akhirnya dipilihlah SMEA  Gunungsitoli sebagai tempatnya menuntut ilmu.

Masa awal sekolah di SMEA di Gunungsitoli dilalui dengan perjuangan. Sambil sekolah, Nata’alui bekerja pada seorang Tionghoa di Kota Gunungsitoli. Tapi baru 2 minggu bekerja, dia sudah tidak betah, dan ingin kembali ke desa.

“Setelah saya berhenti kerja, saya ingin pulang ke Telukdalam. Namun dua hari berikutnya saya ketemu Pastor Yohanes yang meminta saya kembali sekolah dan bekerja di Museum Pusaka Nias,” katanya.

Pastor Yohanes yang dimaksudnya adalah Pastor Johannes M. Hammerle, OFM Cap, biarawan Ordo Kapusin yang selama 40 tahun menghabiskan waktu mengumpulkan artefak-artefak budaya Nias. Pastor Yohanes inilah yang mendirikan Museum Pusaka Nias dan menjadi direktur museum pertama di sana.

Usai tamat dari bangku SMEA pada tahun 1991, Nata’alui melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Gunungsitoli. Dia kuliah bukan di jurusan Fisika seperti cita-cita masa remajanya, melainkan mengambil jurusan Bahasa Inggris.

“Jurusan Bahasa Inggris itu merupakan pendidikan bebas, dalam artian bisa bekerja di mana saja. Kebetulan sejak duduk di bangku SMP, nilai saya untuk mata pelajaran Bahasa Inggris paling menonjol,” kenangnya.

Selama duduk di bangku SMEA dan IKIP Gunungsitoli, Nata’alui Duha bekerja di Museum Pusaka Nias. Tugasnya mengurus bangunan dan kebun. Selain itu, dia mendata artefak, serta mengetik naskah budaya dari catatan tangan dan rekaman Pastor Yohanes.

Setelah bertahun-tahun bekerja membantu Pastor Yohanes, akhirnya pada tahun 1996. Nata’alui secara resmi diangkat sebagai karyawan Museum Pusaka Nias di bidang pameran dan pendidikan budaya dan pengunjung.

Sejak 2003-2013, Nata’auli dipercaya mendampingi Pastor Yohanes sebagai Wakil Direktur Museum Pusaka Nias. Dari 2013 sampai sekarang, dia menjadi Direktur Museum yang dikelola oleh Yayasan Pusaka Nias itu.

Bagi Nata’alui, Museum Pusaka Nias telah menjadi kampus kedua dalam hidupnya. Karena di tempat ini banyak pengalaman dan pengetahuan dia dapatkan. Selain itu, dia berkesempatan bertemu banyak orang, dan hal itu menjadi pengalaman paling berkesan baginya.

Meski latar belakang pendidikan formalnya tidak spesifik di bidang permuseuman, tetapi berbekal pengalaman selama bekerja, Nata’alui menjadi pemerhati sosial dan budaya Nias yang aktif mempromosikan keunikan budaya Nias. Karena itu ia beberapa kali diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum, di antaranya Konferensi Internasional bertema The Culture is a Basic Need yang diselenggarakan oleh The Prince Claus Fund di Belanda pada 2006, dan Tsunami Sosial Pasca Bencana Alam dalam Masyarakat Nias dan Mitaka-Jepang” pada 2008 silam.

Dia juga mengikuti pelatihan dan studi banding ke berbagai museum di dalam maupun luar negeri, di antaranya Amerika, Belanda, Denmark, Jerman, Jepang, Thailand, dan Kamboja. Selain itu dia mendapat beasiswa dari The Ford Foundation dan Asian Cultural Council untuk ikut pelatihan pada Pusat Studi Permuseuman Internasional pada bidang Antropologi Universitas Denver, Colorado, Amerika Serikat di tahun 2004.

Lalu pada penghujung akhir tahun 2010, ia meraih beasiswa dari Pusat Antropologi Ratu  Maha Chakri Sirindhorn (SAC) di Bangkok untuk mengikuti Intangible Cultural Heritage and Museums Field School yang diselenggarakan UNESCO-ICCROM dan Asian Academy for Heritage Management (AAHM) di Thailand.

Pada tahun 2014, kembali dia diberi kesempatan mengikuti kursus konservasi di Phnom Penh dan Siem Reap-Kamboja atas dukungan German-Cambodian Conservation School, Ministry of Culture and Fine Art of Cambodia, Embassy of the Federal Republic of Germany in Phnom Penh, Memot Center For Archaeology and German Apsara Conservation Project.

“Pengalaman studi tersebut lalu kita bagikan kepada 14 karyawan di sini sesuai bidangnya masing-masing,” jelasnya.

Kerja keras yang sudah dirintis oleh pendiri museum dan diteruskan oleh Nata’alui bersama karyawan lainnya ternyata membuahkan hasil. Tahun 2014, Museum Pusaka Nias mendapat predikat ‘terbaik’. “Dua tahun lalu, museum ini mendapat predikat terbaik di Indonesia. Tentunya itu turut mengharumkan nama Nias,” tuturnya.

Kebersihan museum menjadi salah satu kunci keberhasilan Nata’alui dan kawan-kawan dalam menjaga koleksi artefak. Karena kondisi museum bersih, ditambah staf museum yang ramah, menjadikan pengunjung betah berlama-lama, bahkan banyak pengunjung bermalam di museum ini.

Ya, selain  menjadi tempat menyimpan benda-benda budaya, pengunjung, baik sendiri maupun berkelompok, diperbolehkan menginap di rumah adat yang ada di museum ini, tentunya dengan tarif per malam yang sudah ditentukan.

Nata’alui menjelaskan, memfungsikan rumah adat sebagai tempat penginapan, selain memberi kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan suasana rumah adat, juga merupakan upaya mencari dana demi menjaga kelangsungan museum.

“Karena ini kan (museum) swasta, tentu dananya dari mana? Salah satunya dari situ (rumah adat),”  jelasnya.

Di akhir perbincangan, Nata’alui berharap generasi muda  Nias mau lebih berperan sebagai generasi penerus kebudayaan. “Sebab kebudayaan itu tidak hanya fisik, tetapi karakter dan mental,” katanya.

Selain itu, dia berharap peran pemerintah pusat dan daerah yang sangat diperlukan dalam mengembangkan dan memelihara peninggalan yang ada di Museum Pusaka Nias, termasuk mengembalikan benda-benda budaya Nias ada ada di luar negeri.

“Misalnya patung yang dulu disembah oleh masyarakat Nias. Setelah masyarakat Nias memeluk agama Kristen atau Islam, patung-patung itu kehilangan fungsi, tidak terpakai dan akhirnya terjual ke luar negeri,” tandasnya. (Wilson Loi)

 

Biodata

Nama lengkap                      :           NATA’ALUI DUHA

Tempat Lahir                       :           Hilimondregeraya

Tanggal Lahir                      :           11 Maret 1972

Jenis kelamin                       :           Laki-laki

Agama                                    :           Katolik

Alamat Surat                                    :           Jl. Yos Sudarso  No. 134-A, Kotak Pos 16, Gunungsitoli 22812, Nias-Indonesia

 

Pendidikan Formal

Tahun 1985               :           Tamat Sekolah Dasar Inpres No. 075068 Hilimondregeraya-Telukdalam.

Tahun 1988              :           Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bintang Laut Telukdalam.

Tahun 1991               :           Tamat dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Swasta Gunungsitoli.

Tahun 1995               :           Menyelesaikan Program Diploma III di IKIP Gunungsitoli

Tahun 2002              :           Menyelesaikan Program Studi Strata-1 (S-1) di IKIP Gunungsitoli

 

 

Tags: direktur museum pusaka niasNata'alui DuhaSosok
ADVERTISEMENT

BERITA Lainnya

suku korowai papua (Instagram/@marcweiglen)
Uncategorized

Mengenal Suku Korowai Asli Papua, Tinggal Dirumah Pohon Setinggi 40 Meter

by Suara Nusantara
21 March 2023

SuaraNusantara.com - Suku Korowai adalah salah satu suku asli...

Papa Gamor saat menjalani perawatan (Foto : Instagram @adlnlaura)
Uncategorized

Papa Gabor Ayah Dari Mendiang Laura Meninggal Diusia 74 Tahun

by Suara Nusantara
17 March 2023

SuaraNusantara.com - Kabar duka datang dari keluarga mendiang selebgram...

Pertemuan PKB dan PBB (Foto istimewa)

Sambut Yusril di DPP PKB, Cak Imin : Masih Buka Kemungkinan Koalisi, PBB di Pilpres 2024

17 March 2023
instagram glamdentist/tangkapan layar

Politisi PDI Perjuangan Optimis Indonesia Menjadi Negara Maju Tahun 2045, Asalkan…

14 March 2023
Ternyata Ada sosok ini di Partai Prima Penggugat Pemilu 2024, Eks petinggi BIN dan BAIS?

Ternyata Ada sosok ini di Partai Prima Penggugat Pemilu 2024, Eks petinggi BIN dan BAIS?

3 March 2023
Akademisi Untirta Nilai Iti Octavia Pantas Pimpin Demokrat Banten

PN Jakpus Perintahkan Tunda Pemilu 2024, Demokrat Meradang: Sengaja Dibuat, Sebagai bagian Perpanjangan Jabatan Presiden

3 March 2023

POPULER MINGGU INI

tweet @partaisocmed/tangkapan layar

Pegawai Bea Cukai Sebut Masyarakat Babu, Warganet : Resign atau mau dipecat?

15 hours ago
Konferensi perss setelah pelantikan pengurus KAMI Fisip UBK (Foto/SuaraNusantara.com)

Pengurus KAMI FISIP UBK Resmi Dilantik, Christofel Nalenan: Organisasi Alumni Jembatan Kolaborasi dengan Kampus dan Mahasiswa

3 days ago
Ungkap Survei APJII, Marinus Gea Minta Pemprov Banten Siapkan Dukungan Sambut Digitalisasi

Ungkap Survei APJII, Marinus Gea Minta Pemprov Banten Siapkan Dukungan Sambut Digitalisasi

4 days ago
Mengenang “Dewa Tuak” dan Jurus Mabuk Versi Hongkong

Mengenang “Dewa Tuak” dan Jurus Mabuk Versi Hongkong

5 years ago
Warga Baduy berjalan menuju pendopo Bupati Lebak untuk melaksanakan Seba 2019.(Def)

Seba Baduy dan Festival Seni Multatuli Masuk KEN 2023

2 months ago

TOPIK: PEMILU 2024

Polemik Putusan PN Jakpus Penundaan Pemilu, Jokowi: Pemerintah Komitmen Pemilu 2024

Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh Sepakt Dukung Capres Masing-masing

Gaduh Penundaan Pemilu, Ternyata ini Komitmen PAN dan Jokowi Jelang 2024

Soal Putusan PN Jakpus Ketua MPR: Pemilu Harus Dilaksanakan!

Dorongan Mahfud MD ke KPU Sikapi Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu, Banding dan Lawan Habis-habisan

ADVERTISEMENT

PILIHAN EDITOR

Pagelaran Seni Bagian dari 4 Pilar MPR, Marinus Gea: Budaya Aset Negara

Hasto Respon Duel Prabowo – Ganjar: Capres Harus dari Partai Banteng

Tips Bangun Sahur dengan Sehat, Maksimalkan Ibadah Puasa Ramadhan

PDIP Urutan Pertama Mendapatkan Kepercayaan dari Generasi Z, Disusul Gerindra dan Demokrat

Bagi Penderita Asam Lambung, Makanan ini Perlu Hindari saat sedang Berpuasa, Santap Makanan Protein!

BERITA TERKINI

Ramalan Zodiak (Pixbay)
Lifestyle

Scoprio Berhenti Memikirkan Rutinitas, Sagittarius dan Capricorn ?

by Suara Nusantara
23 March 2023

SuaraNusantara.com - Jika kamu ingin mencari tau ramalan zodiak yang berkaitan dengan bintang kelahiranmu,makan disini akan memberikan...

Ilustrasi Zodiak

3 Zodiak yang Tidak Mengalami Hari yang Buruk Jumat 24 Maret 2023

23 March 2023
Ramalan Zodiak (Pixbay)

Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Jumat 24 Maret 2023: Anda Mungkin Mengalami Bantak Tantangan

23 March 2023
Ilustrasi Ramalan Zodiak (Pixbay)

Cancer Dikiritk Orang Lain, Leo Jadilah Teman yang Baik, Virgo Akan Ada Energi Baru, Berikut Ramalan Zodiak Jumat 24 Maret

23 March 2023
Ilstrasi ramalan zodiak yang beruntung (ffreepik)

Ramalan Zodiak Lengkap Jumat 24 Maret 2023, Kamu Beruntung?

23 March 2023
Load More

Subscribe to our newsletter

Footer-Suara-Nusantara-Logo

SuaraNusantara.com menerapkan jurnalisme sesuai kaidah jurnalistik dan asas kemanusiaan agar berita disajikan tidak saja objektif dan bermakna, melainkan juga mampu membangkitkan optimisme dan perilaku positif para pembaca.

  • Disclaimer
  • Karier
  • Kode Etik
  • Info Iklan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • UU Pers

IKUTI KAMI

© 2022 Suara Nusantara. All rights reserved.

    Digital Solutions by Markething.io

No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Internasional
    • Pendidikan
    • Indeks

SuaraNusantara.com menerapkan jurnalisme sesuai kaidah jurnalistik dan asas kemanusiaan agar berita disajikan tidak saja objektif dan bermakna, melainkan juga mampu membangkitkan optimisme dan perilaku positif para pembaca.

© 2022 SuaraNusantara.com

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In