
Kota Tangerang – SuaraNusantara
Sungai Cisadane yang menjadi kebanggaan masyarakat Tangerang begitu seksi jika dikuliti dilihat dari segi potensi.
Hal tersebut diperbincangkan dalam acara Coffee Morning di Flying Deck Cisadane, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang pada Kamis (9/11/2017).
Dalam diskusi ini dihadiri sejumlah narasumber. Di antaranya Mukafi Solihin (Miing) sebagai budayawan, Kabid Dinas Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridolloh, dan Dirut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Sumarya.
Mereka pun berinteraksi langsung dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Syekh Yusuf Tangerang membahas perbincangan ini.
“Pada diskusi ini kami menggali potensi Cisadane sebagai wisata alam dan membedahnya dari sudut pandang budaya serta sejarah,” ujar Andika Panduwinata selaku inisiator acara tersebut saat ditemui di Flying Deck Cisadane, Kota Tangerang, Kamis (9/11/2017).
Mukafhi Solihin atau biasa disapa Miing yang merupakan budayawan asal Tangerang menjelaskan mengenai sejarah Cisadane. Ia mengungkapkan Sungai Cisadane pada jaman dahulu tampak seksi.
“Cisadane memang dulunya menjadi produk ekonomi oleh warga sekitar. Pada masa penjajahan Belanda, sungai ini dijadikan jalur transportasi pengiriman barang – barang dan menjadi sumber mata pencaharian. Sehingga banyak masyarakat yang sangat membutuhkan Sungai Cisadane ini,” ucapnya.
Miing menganologikan Cisadane sebagai gadis cantik yang seksi namun kurang didandani oleh pemerintah setempat. Ia menyatakan pemerintahan Kota Tangerang belum terlalu peka untuk menjadikan Cisadane menjadi potensi wisata.
“Harusnya masyarakat ikut dilibatkan dalam segi pengembangan pariwisata yang dibangun di sekitar Cisadane,” katanya.
Terlebih lagi Cisadane harus dilestarikan dan dipromosikan dengan mengedepankan kearifan lokal.
“Pemerintah juga kurang memperhatikan lingkungannya dan upayakan dalam membangun itu jangan merusak ekosistem. Sebab alam akan mengoreksi diri jika terjadi pengrusakan, contohnya saja bisa menimbulkan banjir,” tutupnya.
Kontributor : Akim