
Jakarta-SuaraNusantara
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung proses rekonstruksi dan rehabilitasi, termasuk deradikalisasi di Marawi, yang telah dibebaskan Pemerintah Filipina dari penguasaan kelompok radikal beberapa waktu lalu.
Diakui Menlu, bahwa Rekonstruksi dan rehabilitasi adalah tugas yang sangat berat. Namun dengan dukungan dan kerja sama, termasuk melalui Trilateral, ia meyakini tugas ini akan bisa diselesaikan.
“Indonesia, menunggu Pemerintah Filipina untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan bagi upaya rekonstruksi dan rehabilitasi,” kata Menlu Retno kepada wartawan di Hotel Diamond, Manila, Filipina, Minggu (12/11/2017) malam.
Menlu hadir di Filipina dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri Trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina, yang dihadiri Menlu Filipina Alan Peter Cayetano dan Menlu Malaysia Dato’ Sri Anifah, di Hotel Diamond.
Selain rekonstruksi dan pembangunan infrastruktur, lanjut Menlu, salah satu fokus dukungan Indonesia terkait dengan sektor pendidikan dan deradikalisasi. Ia mennyampaikan kesiapan membantu pengembangan kurikulum pendidikan agama, pengiriman ulama untuk menyebarkan nilai Islam sebagai rahmatan lil alamin melalui madrasah, serta menyediakan lebih banyak beasiswa untuk para pelajar dan mahasiswa asal Marawi.
“Indonesia siap berbagi pengalaman dengan Filipina dalam proses deradikalisasi dan reintegrasi di Marawi,” tegas Menlu.
Penulis: Yon K