Depok, Suaranusantara.com – Pemerintah telah mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai salah satu bentuk pengalihan subsidi BBM. Langkah ini diambil pemerintah untuk menjamin rakyat miskin tetap memiliki daya beli terhadap kebutuhan pokok sehari-hari ditengah kenaikan harga-harga sebagai dampak dari kenaikan harga BBM.
Terkait hal tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menuturkan bahwa pihaknya akan terus memperbaharui dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk menjamin penyaluran bantuan sosial (bansos) termasuk BLT BBM tepat sasaran.
“Jadi di UU itu sebetulnya satu tahun dua kali, tapi karena kondisi perubahan di daerah itu cukup pesat maka kemudian kita melakukan perubahan DTKS setiap bulan. Jadi setiap bulan, saya membuat SK baru,” ujar Risma dalam keterangan persnya, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (03/09/2022) seperti dikutip laman resmi setkab.
Risma menambahkan bahwa Pembaharuan DTKS merupakan masukan dari pemerintah daerah. Bahkan masyarakat juga dapat memberikan masukan melalui menu Usul dan Sanggah pada aplikasi Cek Bansos. Masyarakat juga dapat menghubungi command center Kementerian Sosial di nomor telepon 021-171.
“Itu masukan dari daerah dan Usul-Sanggah. Jadi masyarakat bisa mengusulkan sendiri. Nanti kita memang harus kita verifikasi, karena kalau tidak kita verifikasi nanti tidak sesuai juga,” terangnya.

Risma mengatakan, BLT BBM dengan alokasi anggaran Rp12,4 triliun ini akan disalurkan kepada Keluarga Penerima manfaat (KPM) masing-masing sebesar Rp600 ribu.
“Kita berikan dalam dua tahap. Jadi per tahapnya Rp300 ribu. Kita berikan per September ini dan nanti pada awal Desember kita berikan (tahap) yang kedua,” tuturnya.
Risma menjelaskan bahwa dalam penyaluran BLT BBM nanti, Kementrian Sosial (Kemensos) siap melakukan ‘jemput bola’ untuk memfasilitasi para penerima bantuan yang kondisinya tidak bisa datang ke kantor pos.
“Kita sudah sepakat dengan PT Pos, kita akan siapkan, kita akan kerja sama dengan kepala suku, kepala adat, kemudian pemerintah daerah dan tokoh-tokoh agama untuk membagi jalur di sana dengan kami melakukan penerbangan khusus ke sana. Jadi (warga) yang sakit, yang lansia, yang mungkin jauh tidak bisa mengakses PT Pos tidak usah khawatir, kami akan antar ke rumah masing-masing,” tegasnya. (ADT)
Discussion about this post