SuaraNusantara.com – Resesi global tengah menghantui beberapa Negara di dunia, hingga beberapa lembaga seperti Dana Moneter Internasional(IMF),
Bank Dunia, Asian Develpoment Bank (ADB) termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaiakan bahwa dunia akan mengalami masa-masa yang sulit resesi tahun depan, Jumat (14/10/22)
Salah satu alasan menuju resesi global itu bersamaan dengan krisis keuangan di pasar negara yang akan berkembang pada tahun 2023.
Bank Dunia memprediksi bahwa, kemungkinan bank sentral diseluruh dunia akan menaikan suku bunga sebagai respon terhadap inflasi.
Bahkan, berdasarkan hasil rilis Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi bahwa pertumbuhan global yang akan melambat menjadi 2,7% tahun 2023, Angka 0,2 poin presentasei lebih rendah dari perkiraan Juli.
Namun, berdasarkan sumber yang dihimpun oleh suarannusantara.com, setidaknya resesi global yang sudah di depan mata itu, sejumlah negara-negara di dunia akan lolos dari ancaman resesi tersebut, termasuk Indonesia.
Presiden Jokowi mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil tumbuh kuat ditengah berbagai risiko global yang mengancam. Kata Jokowi pada kuartal I dan II ekonomi Indoensia telah berhasil di atas 5 persen, yakni masing-masing 5,01 persen dan 5,44 persen.
Namun kabar resesi global itu pun juga menjadi topik hangat ditengah-tengah masyarakat terebih dikalangan kaum milenial.
Meskipun resesi global tersebut belum tahu seberapa parah, namun tidak masalah untuk mempersiapkan diri sebagai langkah yang bagus.
Resesi global tentu akan membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat, selaian daya jual beli masyarakat yang menurun, rupiah yang semakin melemah,pemutusan hubungan kerja yang tinggi, dan tentu akan sulit mendapatkan pekerjaan. Dampak besar ini lah yang salah satunya akan menjadi momok bagi kaum muda.
Terlebih bagi kelompok muda yang baru memulai karir di dunia usaha dan perkantoran akan sulit bagi mereka untuk memulainya ditangahn krisis global.
Jika perjalanan karir baru dimulai, dan tidak ada pengalaman yang akan bisa membantu disaat resesi global ini akan menjadi nyata.
Namun, Usia muda atau generasi Z masih mempunyai energi melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan modal pembuat karir ditengah krisis global.
Hal penting yang harus dilakukan oleh generasi Z adalah dengan melakukan riset potensi masalah, memperhatikan materi promosi diri, membangun jaringan kerja otentik, membangun pengalam dengan freelance, serta
menambah dan mengasah soft skill.
Itu adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh generasi Z yang akan siap menghadapi krisis global pada tahu depan 2023. (Ifn)
Discussion about this post