Jakarta, Suaranusantara.com – PDI Perjuangan menegaskan kritik terhadap acara relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Nusantara Bersatu, yang menggelar acara di GBK, semata-mata demi membentengi Jokowi. PDIP mengaku mempunyai rencana menggelar acara di GBK namun memilih taat terhadap aturan yang dibuat Menpora Zainudin Amali.
“Bukan seperti itu ceritanya,” kata Hasto saat, Selasa (29/11).
Hasto menjawab pertanyaan apakah sorotan terhadap acara relawan Nusantara Bersatu ada kaitannya dengan PDIP yang tidak bisa menggelar acara di GBK.
“Ketika ada larangan dari Menpora bahwa Stadion utama GBK tidak boleh dipakai, dan hal tersebut berlaku umum, saya langsung melaporkan kepada Ibu Megawati, dan arahan beliau, kami langsung memindahkan rencana Peringatan HUT PDI Perjuangan ke-50 tahun depan, ke Kemayoran,” ujar Hasto.
Hasto menegaskan PDIP memindahkan acara dari GBK ke Kemayoran karena taat azas, hukum dan konstitusi. Dia mengatakan pihaknya tidak berupaya melakukan lobi agar HUT PDIP bisa digelar di GBK.

“Kami itu parpol yang diajarkan untuk taat azas, taat hukum dan konstitusi. Jadi kami tidak lantas menggunakan kekuasaan atau melobby, untuk mengubah aturan. Kami dengan kesadaran taat hukum, memindahkan acara HUT partai yang hanya 50 tahun sekali. Padahal GBK memiliki sejarah yang begitu penting,” ujarnya.
Hasto memastikan pihaknya mengkritik acara relawan Jokowi di GBK secara konstruktif. Hasto menyebut PDIP memberi masukan agar elite relawan yang asik bermanuver untuk bersabar mengikuti tahapan pemilu yang telah ditetapkan KPU.
“Pak Presiden sendiri kan menyampaikan agar tidak grusa-grusu, dipertimbangkan dengan matang, dan jangan terlalu lama. Jadi directionnya sudah jelas. Saat ini adalah saat mempertimbangkan calon pemimpin dengan tenang, jernih, kontemplatif, dan pertimbangan mendalam. Bagi kami hak prerogatif oleh Kongres di tangan Ibu Ketua Umum,” lanjut dia.
PDIP, kata Hasto, berkepentingan membela Jokowi dengan mengkritik acara relawan di GBK. Hasto mengungkit Jokowi yang tak kenal lelah menemui rakyat di daerah-daerah.
“Prestasi Pak Jokowi luar biasa, harus dikristalkan menjadi konsepsi kebijakan yang menginspirasi termasuk bagi para kepala daerah, dan para pemuda Indonesia shg terjadi kesinambungan gagasan dan kebijakan. Dengan demikian ada energi positif yang bergerak di tengah rakyat,” ujar Hasto lagi.
Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Pacul juga mengatakan hal serupa dengan Hasto. Pacul menyebut PDIP awalnya merencanakan HUT di GBK.
Pacul mengaku tidak tahu persis seperti apa proses pengajuan acara HUT PDIP di GBK. Namun, pada akhirnya HUT PDIP bakal digelar di Kemayoran.
“Kita mau HUT direncanakan di GBK, tapi detailnya yang tahu sekjen (Hasto Kristiyanto), karena aku tidak menangani, aku tidak masuk panitia itu,” ujar Pacul.
“Detailnya pada Pak Sekjen, yang saya dengar. Jangan kemudian kata Pak Pacul, yang saya dengar mula-mula kita mau rencana di GBK tapi karena untuk persiapan U-20 pertandingan, U-20, kita geser ke Kemayoran. Kan gitu, kira-kira,” lanjut dia.(Rnd)
Discussion about this post