SuaraNusantara.com – Dikabarkan hingga saat ini sebanyak 12.553 anak-anak di Indonesia terinfeksi HIV dan belum mengalami pengobatan secara menyeluruh.
Anak-anak Indonesia yang mengalami penyakit mematikan itu mayoritas dibawah umur 14 tahun. Jumlah kasus itu berdasarkan data dari tahun 2010 hingga September 2022.
“Yang sudah mendapatkan pengobatan baru sekitar 7.800 anak” Kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi.
Lebih lanjut kata Imran bahwa jika diklasifikasi dari jenis kelamin, kasus terbanyak dialami oleh anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
Dilaporkan VOA, kasus tertinggi tercatat dari wilayah Papua dan Papua Barat yang mencapai 1,8 persen.
“Tetapi kalau dibandingkan dengan targetnya, maka masih perlu upaya-upaya yang lebih kuat untuk mencapai targetnya, apalagi setelah terjadi pandemi COVID-19 yang menurunkan cakupan program kesehatan,” ucap Imran.
Adapun dari Kemenkes menargetkan akan akhiri epidemi HIV di Indonesia pada tahun 2030.
Imran mengatakan cara cepat uuntuk mengakhiri HIV di Indonesia dengan mencapai target indikator 95 persen orang dengan HIV untuk mengetahui status HIV-nya agar dilakukan pengobatan.
Menurut Imran, tantangan penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia cukup besar. Berdasarkan pengamatan data tahun 2018-2022 upaya pencegahan penularan HIV, khususnya pada perempuan, anak, dan remaja belum optimal. Seperti diketahui, sebagian besar kasus HIV berada di kelompok umur 25 hingga 29 tahun.
Imran juga mengatakan jika setiap tahunnya di Indonesia ditemukan anak dengan HIV,hal itu menunjukan kata Imran bahwa upaya pencegahann dan pengendalian HIV di Indonesia masih memerlukan penguatan. (ifn)
Discussion about this post