Suaranusantara.com – Ada dua upaya yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam melakukan mitigasi bencana.
Kedua hal ini disampaikan Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji seusai menghadiri Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Upaya pertama, jelas Isnawa adalah dengan penanganan yang sifatnya non struktural. Upaya non struktural yang dimaksud Isnawa yaitu ketika pihaknya rutin memberikan informasi kondisi cuaca.
Isnawa juga mengatakan bahwa BPBD DKI Jakarta tetap melakukan pengecekan rutin pintu air di DKI Jakarta, diantaranya pintu air di Angke Hulu, Pulogadung dan Manggarai.
“Kalau cuaca ekstrem dengan hujan yang sangat deras, kami pantau ketinggian muka air di pintu-pintu tersebut, akan tetapi bila kondisi berada dilevel siaga satu atau dua, BPBD DKI Jakarta segera memprediksi daerah mana saja yang akan mengalami genangan hingga banjir,” papar Isnawa
Isnawa pun juga menambahkan bahwa BPBD menyiapkan perahu karet pun sebagai salah satu langkah antisipasi menghadapi situasi genting.
Selain itu, Isnawa juga mengatakan bahwa pihaknya rutin mengadakan sosialisasi kebencanaan ditingkat kota administrasi, kecamatan, hingga kelurahan.
Upaya yang kedua, lanjut Isnawa, adalah upaya struktural. Seperti saat Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali sungai. Dan langkah struktural lainnya adalah kolaborasi dalam membahas kemungkinan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Untuk teknologi tersebut kaitannya dengan status siaga bencana,” pungkas Isnawa. (ADT)
Discussion about this post