Suaranusantara.com – Dalam masa kepemimpinannya, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melakukan perapihan dan penataan kembali Jakarta sepeninggal ANies Baswedan yang selesai masa jabatannya pada Oktober 2022 lalu.
Heru Budi diketahui melakukan perombakan pejabat hingga menghapus program Anies Baswedan yang dinilai tidak relevan. Terbaru, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono diminta membongkar sumur biopori atau sumur resapan yang kini dinilai banyak pihak bahwa keberadaannya mengancam keselamatan warga.
Permintaan tersebut muncul pasca adanya truk molen yang nyaris terbalik akibat sumur buatan pada Sabtu (31/12/22) lalu.
Pada video rekaman warga yang viral, menampilkan sebuah truk molen terperosok ke dalam sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (31/12/2022). Perekam video menyesalkan sumur resapan karya dan warisan mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan itu dibuat di tengah jalan dan tidak efektif mengatasi genangan air diwilayah tersebut.
“Sumur resapan dari ujung sampai ujung hancur semua. Sumur resapan jadinya untuk meresap ban truk, ban bajaj, ban kendaraan lain. Sumur resapan tidak bermanfaat karena kalau banjir ya tetap banjir disini, hancur semuanya,” mengutip kata si perekam video.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga menyampaikan bahwa Pemprov DKI atau Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus segera mengeavaluasi kembali keberadaan sumur resapan yang sudah terlanjur dibangun pada masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Pak Heru Budi penting untuk segera menginstruksikan kedinas Sumber Daya Air guna mengevaluasi kembali keberadaan sumur resapan tersebut. Segera instruksikan dinas Sumber Daya Air untuk membongkar sumur-sumur resapan yang dinilai membahayakan pengendara jalan seperti berada ditepi atau ditengah jalan,” kata Nirwono pada Rabu (4/1/2023).
Nirwono juga menambahkan bahwa keberadaan sumur resapan telah terbukti tidak efektif dalam mengurangi banjir besar maupun genangan lokal.
“Pembangunan dilokasi yang tidak tepat seperti ditepi atau ditengah jalan atau diatas trotoar dan berjajar berdekatan bahkan dilokasi yang tidak pernah banjir menunjukkan pembangunan sumur resapan tidak direncanakan dengan baik,” jelas Nirwono. (ADT)
Discussion about this post