Suaranusantara.com – Rencana penerapan Electronic Road Pricing (ERP) masih menuai pro dan kontra dari masyarakat pengguna jalan, khususnya pengemudi ojek online (ojol). Karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta masih terus melakukan upaya berupa kajian lebih lanjut terkait penerapan ERP di jalanan Jakarta.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa kajian itu dilakukan dari sisi sosial ekonomi masyarakat.Dishub menilai perlu dilakukan pengkajian ulang lantaran ditahap perencanaan saja ERP sudah ditentang oleh para pengemudi ojol yang sudah dua kali berunjuk rasa menolak penerapan ERP di jalanan Jakarta.
Para pengemudi ojol menilai bahwa penerapan ERP akan sangat merugikan mereka saat bekerja sehari-hari.
Diakui Syafrin bahwa sampai saat ini para pengemudi ojol belum menyetujui rencana penerapan ERP di jalanan Jakarta.
“Belum, teman-teman ojol masih tidak setuju dengan ERP,” kata Syafrin,(14/3/2023).

Syafrin juga menuturkan bahwa pihaknya masih membahas kemungkinan pengecualian penerapan ERP bagi para pengemudi ojol.
“Kami masih berusaha melakukan penyempurnaan terhadap rencana regulasi yang akan dibuat,” ungkap Syafrin.
Diketahui sebelumnya, ratusan massa pengemudi ojol yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator) menggelar aksi yang kedua kali untuk menolak penerapan ERP di jalanan Jakarta.
Aksi pertama dilakukan didepan gedung DPRD DKI Jakarta, (25/1/2023) lalu. Sedangkan aksi kedua dilakukan didepan Balai Kota DKI Jakarta, (8/2/2023) kemarin.(ADT)
Discussion about this post