SuaraNusantara.com – Musisi legendaris Nomo Koeswoyo meninggal dunia pada Rabu (15/3) di usia 85 tahun pukul 19.30 di kediamannya, Jalan Soekarno Hatta, Magelang, Jawa Tengah.
Nomo Koeswoyo akan disemayamakan di rumah duka yang berlokasi di Lebak Bulus. Musisi legendaris Koesmono bin Koeswoyo rencananya akan dikebumikan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
Pria kelahian 21 Januari 1938 tersebut memulai karier nya di dunia musik bersama Kus Brother pada tahun 1958. Grup band tersebut beranggotakan lima orang dari keluarga Koeswoyo, yakni Nomo Koeswoyo, Joen Koeswoyo, Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, dan Yok Koeswoyo. Nomo menjadi drummer dan sebagai anggota terakhir.
Awalnya, Kus Brother memainkan lagu-lagu populer barat seperti The Everly Brothers dan The Beatles. Kemudian, di tahun 1962 Kus Brother berhasil melahirkan album pertamanya.
Grup band dengan aliran musik pop-rock ‘n roll ini pernah dipenjara pada era Soeharto karena musiknya dianggap mewakili aliran aliran politik kapitalis. Kus Brother juga sempat vakum karena anggotanya memiliki kesibukan di luar musik.
Pada tahun 1962 Kus Brother berganti nama menjadi Koes Bersaudara dengan dua anggota baru di luar keluarga Koeswoyo yakni Jan Mintaraga dan Tommy Darmo. Perubahan nama itu dikarenakan adanya dua anggota sebelumnya telah keluar. Setahun kemudian, Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri. Sehingga menyisakan empat personel untuk terus berkarya dan menghasilkan album-album yang hits pada zamannya.
Di tahun 1966, Nomo Koeswoyo memutuskan untuk hengkang dari grup tersebut dan fokus menjalankan bisnis. Keluarnya Nomo menjadi masalah, karena Yok Koeswoyo merasa keberatan ada orang di luar keluarga sehingga ia pun memutuskan untuk hengkang.
Selang beberapa tahun, tepatnya pada 1973, Nomo kembali ke industri musik dengan membangun band bernama No Koes. Album Perdana berjudul Sok Tahu membawa No Koes sukses di berbagai festival musik pada era tahun 1970-an.
Di era 1980-an No Koes sempat redup, namun Nomo berhasil menghidupkan kembali pada tahun 1990 hingga 2000-an.
Tak hanya tampil di atas pentas, Nomo juga sempat membuat studio rekaman bernama Yukawi Record dan berhasil melahirkan penyanyi-penyanyi bahkan sukses mengorbitkan putrinya, Chicha Koeswoyo dengan lagu Heli di tahun 1975. (Febry Ayu)
Discussion about this post