SuaraNusantara.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tetap cawe-cawe di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hal itu, Presiden lakukan demi bangsa dan negara. Tentu, menuai reaksi beragam dari berbagai partai politik (Parpol) atas pernyataan tersebut.
Jokowi menyampaikan akan tetap cawe-cawe di pemilu itu ia sampaikan saat pertemuan dengan pemimpin redaksi sejumlah media di Istana Negara, Senin, 29 Mei 2023 lalu.
Jokowi tegaskan cawe-cawe yang ia lakukan tak akan melanggar aturan.
“Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif,” ucap Jokowi
“Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi,” imbuhnya.
Dilain kesempatan, Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung menjelaskan cawe-cawe yang dilakukan Presiden bukan untuk mendukung salah satu calon.
“Cawe-cawe kan bukan cawe-cawe untuk memberikan dukungan kepada siapa, tapi untuk menciptakan iklim demokrasi berjalan lebih baik dan tidak melanggar peraturan apapun. Nggak, nggak (endorsement), presiden nggak akan meng-endorse,” kata Pramono, Selasa, 30 Mei 2023.
Namun berbeda dengan Waketum Partai Demokrat Benny K Harman menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara harus netral.
“Loh Presiden (Jokowi) itu kan kepala negara, bukan ketua umum partai juga. Kepala negara menurut kami sih harus netral ya, tidak boleh cawe-cawe,” kata Benny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.
“Oleh sebab itu kami tetap punya pandangan Presiden (Jokowi) itu harus netral. Boleh lah dia punya dukungan karena dia adalah petugas partai tapi dia tidak boleh menggunakan aparatus negara, alat negara untuk merealisasikan apa yang dia maksudkan dengan kepentingan bangsa dan negara itu,” sambungnya.
Waketum PPP Arsul Sani mengartikan cawe-cawe yang dimaksud Jokowi ialah memastikan pemilu berjalan sesuai waktunya dan meminimalisir keterbelahan.
“Kalau saya memahami yang disampaikan Pak Jokowi itu dalam konteks memastikan bahwa pemilu itu akan berlangsung on schedule on time dan kemudian juga terminimalisir keterbelahannya. Namun memang istilah cawe-cawe itu kemudian membuka ruang untuk ditafsirkan sebagai seolah-olah akan ada intervensi kekuasaan dalam proses pemilu,” kata Arsul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal cawe-cawe untuk bangsa dan negara.
“Saya memang berpendapat apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat tepat, sangat benar. Jangan dianggap salah,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.
“Beliau punya aspirasi dan hak politik yang disebut cawe-cawe tadi. Tapi harus disampaikan tidak melanggar aturan atau ketentuan, misalnya akan ada aturan kampanye, aturan keberpihakan, dan sebagainya,” jelas Habiburokhman. (Alief)
Discussion about this post