Suaranusantara.com – Cuaca ekstrim dan bencana alam masih menjadi ancaman yang serius bagi manusia. Hal itu lantaran cuaca ektrim dan bencana alam bisa memberikan dampak yang besar terhadap jatuhnya korban.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membentuk Satuan Tugas baru.
Tim baru tersebut diberinama Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung yang berperan untuk pengurangan risiko bencana, khususnya gempa bumi. Tim ini nantinya berperan untuk mengecek ketahanan gempa pada berbagai infrastruktur di Jakarta, mulai dari struktur bangunan, jalur evakuasi bencana, sarana-prasarana penanganan kebakaran dan gempa bumi, titik penyelamatan (rescue), hingga tangga darurat yang ada di gedung tersebut.
“Dengan dibentuknya Satgas Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung, diharapkan kita dapat bersama-sama mengurangi risiko gempa bumi untuk menjamin keberlangsungan usaha, meminimalisir korban jiwa, kerugian infrastruktur, dan gangguan aktivitas layanan masyarakat,” ujar Heru, (30/5/2023).
Heru menambahkan bahwa penilaian yang sudah dilakukan Satgas ini nantinya akan diintegrasikan kedalam sebuah sistem yang dinamakan SIDUGATAMI (Sistem Gedung Tangguh Bencana Gempa Bumi).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji menuturkan bahwa Satgas akan melakukan pemetaan sejumlah bangunan yang menjadi sasaran penilaian Satgas Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung. Salah satunya adalah menara Saidah di Jalan MT Haryono yang telah lama tidak dihuni.
“Kita akan mengecek menara Saidah di Jakarta selatan. Kami sudah koordinasi dengan manajemen buildingnya,” tutur Isnawa melalui keterangan yang diterima, (31/5/2023).
Isnawa juga manambahkan bahwa pemeriksaan akan dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan dengan menyasar pada fasilitas umum dan fasilitas publik.
“Rencananya kami juga akan mengecek Apartemen Kalibata City, RSUD Koja, dan pasar-pasar. Kalau nongedung bisa saja waduk kita cek karena takut ada retakan-retakan. Lalu pasar yang mungkin strukturnya sudah tua. Jadi, tidak sebatas gedung bertingkat. Apapun akan kita lakukan pemantauan,” kata Isnawa.
Diketahui, Satgas Terpadu yang berjumlah 122 orang ini terdiri dari gabungan unsur-unsur pentahelix, yakni pemerintah pusat yang meliputi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta unsur Pemprov DKI Jakarta meliputi BPBD, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat), dan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (DKCTRP).(ADT)
Discussion about this post