Suaranusantara.com – Tragedi berdarah kembali menghantam Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada momen perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia.
Tiga nyawa warga sipil pun meregang nyawa akibat insiden yang melibatkan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kelompok bersenjata ini tidak hanya berhenti pada penembakan, tetapi juga melakukan tindakan kejam dengan menyiksa tiga warga sipil tersebut.
Kapolres Nduga, Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga, mengungkapkan bahwa sebelum ditembak, korban-korban tersebut diduga telah mengalami perlakuan kejam yang mengakibatkan luka-luka yang mengerikan pada tubuh mereka.
“Selain ditembak, para korban juga dianiaya hingga mengalami luka-luka ditubuhnya yang berawal saat truk yang ditumpangi para korban dihentikan dan dibakar,” kata Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga.
Situasi tragis ini berawal dari laporan kepada personel TNI-Polri mengenai tiga warga sipil yang berangkat dari Batas Batu menuju Kota Kenyam pada Rabu (16/8) dan hingga malam belum sampai ke tujuan. Pihak keamanan segera merespons dengan melakukan penyisiran.
“Personel gabungan TNI-Polri segera merespons laporan tersebut dan melakukan penyisiran,” kata Kabid Humas Polda Papua Ignatius Benny Ady Prabowo melalui keterangannya.
Kabar buruk kembali datang ketika jenazah ketiga warga sipil ditemukan di tempat kejadian. Mereka tewas dalam kondisi yang mengerikan, menjadi korban kebiadaban KKB.
Ketiga korban yang bernama Steven Didiway, Michael Rumaropen, dan Samsul Ahmad, kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kenyam.(Dn)
Discussion about this post