Suaranusantara.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, secara resmi membuka ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerjasama antarnegara ASEAN untuk memperkuat penanganan kejahatan transnasional yang semakin kompleks dan meluas di kawasan tersebut.
Baca Juga : Survei Litbang Kompas, Pemilih Jokowi 2019 Meningkat untuk Dukung Prabowo Subianto
Presiden Jokowi menyatakan bahwa tantangan kejahatan transnasional semakin serius dengan adanya kemajuan teknologi yang memungkinkan aksi kriminal semakin masif dan kompleks.
Dalam konteks ini, penanganan kejahatan seperti tindak pidana terorisme, perdagangan manusia, dan narkotika membutuhkan pendekatan yang adaptif dan responsif.
“Negara-negara ASEAN perlu menjalin kerjasama yang berkelanjutan, melakukan pertukaran informasi, memanfaatkan teknologi, serta meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparat penegak hukum,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disampaikan secara daring pada Senin pagi.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, AMMTC ke-17 diharapkan akan menghasilkan kesepakatan bersama mengenai langkah-langkah strategis dalam memerangi kejahatan transnasional. Presiden Jokowi berharap agar akidah kerjasama yang responsif dapat dirumuskan dalam pertemuan ini, sehingga kawasan ASEAN dapat tetap aman, damai, dan sejahtera.
Baca Juga : Jongho ATEEZ Mengalami Cidera, Tur Dunia Amerika Latin Dihentikan Sementara
Kegiatan AMMTC ke-17 diikuti oleh 10 menteri negara ASEAN dan delegasi masing-masing, serta perwakilan dari tiga mitra dialog (China, Jepang, dan Korea Selatan) dan Timor Leste sebagai observer.
Selain itu, juga hadir Chairman Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM) dan Sekretaris Jenderal ASEAN. Total peserta kegiatan mencapai 275 orang.
Kapolri Jenderal Listyo Prabowo menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan koordinasi lintas sektoral, termasuk pertukaran informasi mengenai isu-isu kejahatan transnasional dengan badan-badan sektoral ASEAN yang relevan. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dengan mitra dialog ASEAN dan para pemangku kepentingan terkait.(Kml)
Discussion about this post