Suaranusantara.com – Pada tayangan azan maghrib di sebuah stasiun televisi, bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-P, Ganjar Pranowo, tiba-tiba muncul.
Kemunculan ini menjadi perbincangan hangat menjelang pendaftaran pasangan calon (paslon) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan dilaksanakan bulan depan.
Banyak yang menganggap bahwa kemunculan Ganjar dalam siaran azan ini memiliki kaitan dengan politik identitas dan berkaitan dengan kampanye Pilpres.
Baca Juga :Â Tragedi 9/11, Serangkaian Serangan Teror di Amerika Serikat, Empat Pesawat Komersil di Bajak
Namun, PDI-P, partai politik yang mengusung Ganjar, telah memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Mereka menegaskan bahwa kemunculan Ganjar dalam tayangan azan bukanlah bentuk politik identitas.
Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa Ganjar adalah sosok yang religius secara alami, dan religiusitasnya bukanlah sesuatu yang dipertontonkan.
Menurut Hasto, tindakan Ganjar yang menjalankan ibadah shalat lima waktu adalah hal yang positif dan patut diapresiasi.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah mengambil tindakan terkait masalah ini.
Baca Juga :Â Sering Mimpi Buruk Atau Gelisah saat Tidur, Berikut Tips Agar Tidur Pulas
Mereka sedang melakukan kajian terhadap tayangan tersebut dan berencana meminta klarifikasi dari stasiun televisi yang menayangkannya. KPI juga telah mengirim surat kepada stasiun televisi yang bersangkutan dan tengah menunggu respons dari mereka.
KPI dan Bawaslu bergerak untuk mengawasi setiap tahapan Pemilu, dan hasil kajian mereka akan diumumkan sekitar tanggal 11-13 September 2023.(kml)
Discussion about this post