SuaraNusantara.com – Kemarau panjang dampak dari fenomena El Nino menyebabkan banyak wilayah di Provinsi Banten mengalami kekeringan dan sulit air bersih.
Tidak hanya sumber air bersih masyarakat, kemarau panjang juga mengakibatkan lahan pertanian masyarakat kekeringan.
Catatan Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten menyebutkan, tidak kurang 4.722 hektare area lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
Baca Juga : Ratusan BUMDes di Kabupaten Lebak Tidak Aktif
“Luas lahan yang mengalami kekeringan itu hanya 0,1 persen dari total luas lahan pertanian di Banten yakni 465 ribu hektare,” kata Kepala Distan Banten, Agus Tauhid, Selasa (26/9/2023).

Agus merinci 4.722 luas lahan kekeringan itu terdiri dari 514 hektare fuso atau gagal panan, kekeringan berat 887 hektare, sedang 1.632 hektare dan ringan 1.789 hektare.
Ribuan hektare lahan pertanian itu tersebar di wilayah Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
“Terluas di Kabupaten Serang yakni 1.266 hektare kekeringan dan fuso 348 hektare. Di Lebak paling sedikit, 457 hektare kekeringan dan 3 hektare,” tutur Agus.
Terkait dengan masyarakat petani yang lahan nya mengalami gagal panen, Agus menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan berupa 26 kilogram benih setiap hektarenya.
Baca Juga : Jambore Petani, Peternak dan Nelayan di Lebak: Pemerkan Produk Pertanian
Meski ribuan hektare lahan pertanian mengalami kekeringan, Agus mengklaim jika kondisi pangan masih cukup aman.
“Harga memang naik tapi barangnya ada. Karena yang bahaya itu kalau harga naik barangnya enggak ada,” pungkas dia.(Def)
Discussion about this post