SuaraNusantara.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa perbedaan dalam pemilihan umum atau pemilu 2024 adalah hal yang lumrah dalam demokrasi. Ia mengingatkan bahwa, pada akhirnya, keputusan ada di tangan rakyat.
“Bapak seganteng apa pun kalau rakyat tidak senang, bagaimana? (kalau) Senangnya yang deso seperti saya, bagaimana? Pilihan rakyat,” kata Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Kamis, 2 November 2023.
Dalam konteks investasi dan kepastian proyek IKN, Jokowi menjelaskan bahwa Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur adalah investasi untuk masa depan Indonesia. Ia memastikan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir bahwa proyek ini tidak akan dilanjutkan setelah pemilu 2024, karena sudah didukung oleh undang-undang.
Baca Juga: Komisi I DPR Setujui Jenderal Agus Subiyanto Sebagai Calon Panglima TNI
“Jadi jika masih ada kekhawatiran, seperti apa? ‘Pak, nanti tidak dilanjutkan’, ini sudah diatur dalam UU. Apalagi yang perlu dikhawatirkan? Takut akan pemilu?” kata Jokowi.
Ia menekankan bahwa IKN sudah diatur dalam undang-undang yang mendapatkan dukungan dari 93 persen fraksi di DPR. Revisi UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara baru saja diundangkan pada 31 Oktober 2023, menjadi UU No. 21/2023.
Melalui undang-undang ini, seperti yang disebutkan dalam Pasal 24 Ayat 3, pembangunan dan pemindahan IKN ditetapkan sebagai program prioritas nasional untuk jangka waktu minimal 10 tahun sejak berlakunya aturan ini. “Apa lagi yang perlu ditanyakan? Sudah didukung oleh 93 persen, ya,” kata Jokowi setelah groundbreaking pembangkit listrik tenaga surya di IKN pada Kamis, 2 November 2023. (Alief)

Discussion about this post