Bandara – Bandara Internasional Soekarno-Hatta sempat mengalami padam listrik beberapa waktu lalu. Hal tersebut pun membuat pihak PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta, melakukan berbagai antisipasi agar hal tersebut tidak kembali terulang.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II, M. Awaluddin, hal tersebut bisa saja terjadi dimana, terdapat pasokan listrik yang terganggu, karena ganguan dari suplai yang bisa saja dari PLN ataupun ada technical problem.
“Tentu ini bisa terjadi, seperti kejadian mati lampu di Bandara, karena kabel jaringan menengah didalam bandara itu bermasalah karena ada pengembangan proyek. Yang seperti ini, apabila tidak terantisipasi dengan baik, dalam hal pengoperasian di lapangan itu bisa memunculkan kendala hingga, membuat tidak nyaman,” katanya di Tangerang, Selasa, (12/2/2019).
Melalui safety campaign tersebut, pihaknya fokus pada sistem pasokannya. Tak hanya itu, pihaknya juga mencatat pentingnya pelaporan keselamatan melalui online safety reporting system (OSRS), sehingga potensi bahaya yang muncul dapat terdeteksi lebih awal untuk mencegah dan menekan terjadinya insiden.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan menambahkan, kepedulian masyarakat sekitar pun sangat penting terhadap suatu proses kegiatan penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Seperti kita ketahui, kami selalu mengkampanyekan kepada masyarakat sekitar bandara akan adanya potensi atau pemicu gangguan penerbangan, seperti layang-layang, laser, burung, drone, balon udara, serta frekuensi radio ilegal,” ujarnya.
Ia pun berharap agar seluruh stakeholder Bandara Soekarno Hatta dapat bekerjasama untuk terus mengomptimalkan pelayanan kepada pengguna jasa di Bandara Soekarno Hatta.
“Resiko kecelakaan dapat diminimalisir dengan bantuan dan dukungan seluruh stakeholder serta masyarakat sekitar,” pungkasnya. (aul/nji)
Discussion about this post