Depok, Suaranusantara.com – Salah satu sektor yang terpukul oleh kenaikan harga (Bahan Bakar Minyak) BBM adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini diungkapkan oleh pengamat UMKM dari Universitas Indonesia, Dewi Meisari Haryanti.
“Sektor UMKM pasti sangat berdampak dengan kebijakan ini karena mereka sedang dalam masa pemulihan dari efek Covid-19,” kata Dewi.
Berdasarkan data yang diolah Dewi dari Sensus Pertanian BPS 2013 dan Sensus Ekonomi BPS 2016, jumlah pelaku UMKM di Indonesia diperkirakan sebanyak 52,3 juta.
“Sekira 49,9 persen atau 26,1 juta orang bergerak di bidang pertanian, perikanan dan perkebunan; 23,2 persen atau 12,1 juta di bidang perdagangan; 8,5 persen atau 4,4 juta di bidang restoran/warung; 8,3 persen atau 4,3 juta di bidang industri pengolahan,” ujarnya.
Kenaikan BBM, lanjut dia, membuat harga bahan baku, ongkos produksi dan biaya logistik naik. Di sisi lain, daya beli masyarakat menurun.
Dewi menyarankan agar Bantuan Langsung Tunai BBM yang digelontorkan pemerintah saat ini juga seharusnya menyasar pelaku ultra mikro atau mikro.
“Untuk membantu kelompok ini, tidak usah yang ribet. Kasih saja bantuan tunai karena mereka sangat terdampak kenaikan BBM,” paparnya. (ADT)
Discussion about this post