Suaranusantara.com – Pemerintah Somalia telah mengumumkan pelarangan penggunaan aplikasi TikTok dan Telegram, serta aplikasi judi online 1XBET, dengan alasan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut sering digunakan oleh kelompok “teroris” untuk menyebarkan propaganda.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Somalia mengeluarkan pernyataan resmi pada hari Minggu (20/8) yang menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempercepat perang terhadap terorisme yang telah mengorbankan nyawa rakyat Somalia.
Dalam pernyataan tersebut, perusahaan penyedia jasa internet di Somalia diinstruksikan untuk menangguhkan akses terhadap TikTok, Telegram, dan aplikasi judi online 1XBET. Aplikasi-aplikasi ini sering digunakan oleh kelompok teroris untuk menyebarkan konten grafis dan foto yang menyesatkan masyarakat.
Baca Juga :Â Rupiah Menguat Tipis di Rp15.319 per Dolar AS, Mata Uang Asia Mayoritas Bangkit
Larangan ini akan diberlakukan pada tanggal 24 Agustus, dan perusahaan yang tidak mematuhinya akan dihadapkan pada tindakan hukum.
Pada saat pengumuman ini dirilis, TikTok menolak memberikan komentar dan menyatakan bahwa mereka masih menunggu komunikasi resmi dengan pemerintah Somalia mengenai larangan ini.
Sementara itu, Telegram merilis pernyataan yang mengklaim bahwa mereka secara konsisten menghapus propaganda teroris di Somalia dan seluruh dunia, serta aktif dalam memoderasi konten berbahaya.
Walaupun tindakan ini diambil dalam upaya untuk melawan propaganda teroris, larangan ini telah menuai kritik dari sebagian warga Somalia yang sering menggunakan TikTok untuk keperluan bisnis.
Beberapa individu mengkhawatirkan dampak larangan ini terhadap aktivitas ekonomi dan kultural di negara tersebut.
Baca Juga :Â Mahasiswi Kedokteran Meninggal dengan Mulut Berbusa: Polisi Selidiki Kasus, Temukan Obat dan Minuman Keras
Sejak Agustus tahun sebelumnya, Somalia telah melakukan upaya intensif untuk memerangi kelompok teroris seperti Al-Shabaab, yang memiliki afiliasi dengan Al Qaeda.
Pemerintah Somalia telah berkolaborasi dengan milisi lokal dan pasukan Uni Afrika untuk menghadapi kelompok teroris ini, dan presiden Somalia berjanji akan menghabisi kelompok tersebut. Meskipun Al-Shabaab telah didepak dari ibu kota Mogadishu pada tahun 2021, kelompok ini masih beroperasi di sejumlah wilayah pinggiran.(Kml)
Discussion about this post