Suaranusantara.com – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyaraka,t Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menargetkan pada tahun 2029 angka kemiskinan di Indonesia turun menjadi 4,5 persen dar total jumlah pendudukan.
Hal itu disampaikan Cak Imin usai mengadakan rapat bersama 43 kementerian dan lembaga dalam membahas langkah strategis menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai target nol persen kemiskinan ekstrem paling lambat pada 2026.
“Kemiskinan yang berjumlah hampir 25 juta yakni 24,8 juta itu sejumlah 8,7 persen dari jumlah penduduk kita, itu pada tahun 2029 maksimal hanya 4,5 persen. Syukur-syukur bisa lebih turun lagi jumlah presentase kemiskinan kita,” kata Cak Imin.
Dia lalu menekankan pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk menjaga agar setiap program penanggulangan kemiskinan bisa tepat sasaran.
“Kami juga rapat panjang tadi termasuk yang paling penting Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional kita gunakan sekaligus kita jaga validasinya terus-menerus agar seluruh program penanggulangan kemiskinan tepat sasaran,” ucapnya.
“Misalnya pak Ara punya banyak program BSPS, Rumah Subsidi itu agar tepat sasaran ke orang yang memang betul-betul membutuhkan dan berhak menerima bantuan. Begitu juga bantuan-bantuan lain,” tambah Cak Imin.
Tujuannya, kata politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini, agar dua program utama yang ada di APBN yakni meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi beban pembiayaan masyarakat dapat tercapai.
“Jadi ada yang kita bantu supaya daya belinya meningkat, ada yang kita bantu supaya dia terkurangi beban pembayarannya termasuk listrik, rumah dan lain-lain. Itu akan kita tindaklanjuti dalam rapat terdekat semua kementerian lembaga yang memiliki bantuan sosial langsung kepada masyarakat dalam berbeda sektor itu akan kita koordinasikan sehingga benar-benar tepat sasaran,” kata Cak Imin.
Discussion about this post