Suaranusantara.com- Gelombang aksi demo terjadi di mana di berbagai wilayah Tanah Air mulai dari Jakarta, Surabaya, Malang, Lumajang, Semarang, Majalengka, Bandung, Makassar, Mataram hingga Palangkaraya terkait Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang baru disahkan pada Kamis 20 Maret 2025.
Adapun aksi demo penolakan UU TNI diwarnai kericuhan di antaranya seperti di Surabaya dan Malang, Jawa Timur hingga menyebabkan adanya jatuh korban.
Puan Maharani selaku Ketua DPR RI sekaligus pengetok palu mengesahkan UU TNI baru pun menanggapi aksi demo yang terjadi.
Kata Puan, dirinya meminta kepada massa untuk membaca terlebih dahulu baik-baik isi dari UU TNI yang baru.
“Pertama, ini baru selesai disahkan, kemudian penomorannya pun baru selesai dinomorin. Jadi tolong baca dahulu secara baik-baik isinya, apakah kemudian isinya itu ada yang tidak sesuai, apakah isinya itu kemudian ada yang mencurigakan, apakah isinya itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan,” kata Puan dalam konferensi pers usai penutupan masa sidang ke-16 DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 25 Maret 2025.
Kata Puan lagi, apabila usai dibaca dan isinya tidak sesuai barulah bertindak protes. Sekali lagi dia mengingatkan agar untuk membaca terlebih dahulu isi UU TNI.
“Jadi kalau kemarin yang beredar itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan apa yang sudah diputuskan itu memang tidak sesuai diharapkan, barulah kemudian melakukan tindakan-tindakan yang kemudian memang harus diprotes. Namun, kalau kemudian belum baca, tolong baca dahulu,” kata dia.
Puan meminta kepada seluruh pihak untuk menahan diri terlebih ini sedang masa suci bulan Ramadan 1446 H. Puan mengajak masyarakat menjalani ibadah puasa dengan damai hingga selesai.
“Jadi ini bulan puasa, bulan penuh berkah apalagi sudah menjelang hari raya Idul Fitri, marilah kita sama-sama menahan diri, marilah kita sama-sama bisa menjalani bulan puasa yang tinggal beberapa hari ini dengan lebih berkah, dengan lebih damai sampai selesai,” ujar Puan.
Puan menyebut isi UU TNI sudah bisa diakses. Karenanya, dia meminta publik untuk membaca isi UU TNI terlebih dahulu sebelum protes.
“Jadi tolong kita sama-sama menahan diri dan tolong baca kan sudah ada di website DPR dan sudah bisa dibaca di publik,” tambahnya.
Discussion about this post