Medan – SuaraNusantara
Direktur Ditnarkoba Poldasu Kombes Hendri Marpaung mengungkapkan, bahwa sepanjang 800 kilometer bibir pantai di Sumut – Aceh, merupakan jalur tikus masuknya narkoba ke wilayah hukum Sumatera Utara.
“Sepanjang 800 kilometer jalan tikus masuknya narkoba itu, tidak dapat dipantau karena keterbatasan jumlah personil polisi mau pun BNN,” kata kepada wartawan pada acara pembukaan Seminar Nasional Sumut Bebas Narkoba yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Katolik (Unika) St Thomas di Lapangan Reformasi Kampus Jalan Setia Budi Medan, Senin (26/2/2018).
Menurut Marpaung, Indonesia merupakan pasar favorit bagi para bandar narkoba, karena penggunanya banyak dan nilai keuntungannya cukup tinggi.
Dalam dua bulan terakhir, kata Marpaung, pihak Poldasu mengamankan 90 kilogram narkoba dengan 300 tersangka dari seluruh jajaran.
Pada hari Minggu kemarin, katanya, telah diamankan sebanyak 15 kilogram narkoba yang masuk dari jalur internasional melalui Cina ke Malaysia, masuk ke Aceh dan terakhir ke Medan.
“Para bandar narkoba, berupaya mengelabui polisi dengan merubah jalur melalui Kepulauan Riau ke Medan dan masuk Aceh. Kita tidak terkecoh dengan perubahan pola tersebut,” kata Hendri Marpaung yang mengungkapkan dengan pengecohan jalur itu, berhasil diamankan 6 kilogram narkoba.
Dijelaskannya bahwa sampai saat ini, pihak kepolisian baru menemukan kelengkapan senjata yang dimiliki bandar narkoba, berupa softgun.
“Kita belum temukan senjata api milik Polri maupun TNI,” kata Marpaung yang punya agenda akan melibatkan lebih banyak lagi mahasiswa dan kampus sebagai duta anti narkoba.
Penulis: ingot simangunsong