Jakarta – SuaraNusantara.com
Lagi-lagi penculikan terhadap warga Indonesia terjadi. Tiga orang awak kapal pencari ikan asal Indonesia diculik lima orang bersenjata di wilayah Sabah Malaysia, Minggu (10/7/2016). Penculikan tersebut, dilansir dari Reuters, diduga keras dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
Penculikan terhadap ketiga WNI terjadi saat mereka bersama empat orang lainnya sedang berlayar di lepas pantai timur Sabah. “Para tersangka bertanya siapa yang memegang paspor, tiga orang kemudian diculik ke kapal mereka sedangkan empat lainnya dibiarkan,” kata Komandan Kepolisian Laut Malaysia, Abdul Rahim Abdullah.
Abdullah tidak mengidentifikasi para penculik yang berbicara dengan logat Melayu itu sebagai anggota kelompok Abu Sayyaf, tetapi dari lokasi penculikannya yang berada di perairan Lahat Datu, Sabah, yang sangat dekat dengan wilayah Filipina Selatan, maka pelakunya diyakini sebagai anggota kelompok Abu Sayyaf.
Seperti diketahui, aksi penculikan yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf diyakini sebagai imbas terhentinya pasokan dana dari jaringan Alqaeda. Tujuan penculikan adalah untuk meminta uang tebusan. Sejak 2013, mereka mulai menggunakan teror dan penculikan..
Kelompok ini tidak memandang agama maupun kebangsaan calon korban. Mereka menculik siapa saja, termasuk muslim. Bila tebusan dibayar, sandera pasti akan dilepaskan. Tapi jika tidak, mereka tidak segan-segan untuk membunuh sandera, seperti yang menimpa dua turis Kanada dan seorang dari Malaysia pada tahun lalu.
Sejauh ini, belum diketahui lebih lanjut mengenai nasib ketiga WNI yang diculik tersebut. Saat berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah Indonesia. (ef)