Suaranusantara.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, meresmikan Rumah Pembauran Kebangsaan (RPK) Jateng yang berada di Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang dengan mengenakan baju adat Nias.
Untuk diketahui, Provinsi Jawa Tengah termasuk provinsi pertama yang memiliki Rumah Pembauran Kebangsaan.
Dalam Peresmian Rumah Pembauran Kebangsaan itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Rumah Pembauran ini merupakani titik temu bagi perbedaan dan keberagaman yang ada.
“Mereka datang ke Jateng, ada Nias, ada Jawa, ada Maluku, ada Nusa Tenggara Timur, dari Papua juga berkumpul. Mereka sepakat pentingnya ada Rumah Pembauran ini supaya ada meeting point untuk dapat bertemu,” kata Ganjar usai meresmikan RPK, Selasa (16/5/2023).
Ganjar menambahkan bahwa tujuan diresmikannya RPK Jateng tidak hanya menjadi wadah pemersatu saja, namun diharapkan bisa menjadi simbol perdamaian untuk saling menjaga dan menghormati antar suku, agama, ras dan golongan.
Oleh karena itu, lanjut Ganjar, Pemerintah Provinsi Jateng berkomitmen untuk terus memelihara dan merawat kerukunan yang sudah terjalin sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua.
“Karena kita bersaudara, kita bangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia. Kita juga bernegara Indonesia,” lanjut Ganjar.
Ganjar mengingatkan bahwa saat ini Indonesia dalam posisi jelang Pemilu 2024, sehingga kerawanan terhadap isu SARA yang dilontarkan oknum untuk memecah belah sangat perlu diwaspadai.
“Apalagi sekarang sudah memasuki tahun politik (jelang Pemilu 2024-red), janganlah kemudian nanti kita membawa isu SARA. Maka rumah ini menjadi begitu penting untuk kita mendinginkan situasi,” kata Ganjar.
Peresmian Rumah Pembauran Kebangsaan dimeriahkan dengan penampilan Tari likurai dan lantunan musik Tihar. Ganjar Pranowo tampak mengenakan baju Adat Nias dalam acara peresmian tersebut.
Untuk diketahui, RPK dikelola oleh Forum Pembauran Kebangsaan Jateng dan Pemerintah Provinsi Jateng sebagai bentuk komitmen bersama beragam etnis se-Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.
Forum Pembauran Kebangsaan Jateng saat ini terdiri dari sembilan belas etnis dari Sabang sampai Merauke. Mereka telah tinggal dan mendalami seluk-beluk, serta kebudayaan yang ada di Jateng selama bertahun-tahun.(ADT)
Discussion about this post