SuaraNusantara.com-Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh LSI Denny JA menunjukkan bahwa Prabowo Subianto, bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), kembali mendominasi sebagai capres terkuat di kalangan pemilih NU, Muhammadiyah, dan berbagai ormas Islam.
Pemilih NU Memilih Prabowo dengan Tipis
Survei tersebut mengungkapkan bahwa di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU), dukungan terhadap Prabowo Subianto dan mantan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berlangsung sangat ketat. Prabowo mendapatkan dukungan sebanyak 79,4 persen, sedangkan Ganjar mendapatkan 79,2 persen, dengan selisih hanya 0,2 persen.
Prabowo Tetap Populer di Kalangan Ormas Islam
Tingkat popularitas Prabowo juga tetap tinggi di kalangan Muhammadiyah dan berbagai ormas Islam lainnya, mencapai 100 persen. Di NU, tingkat popularitas Prabowo berada di angka 98 persen, unggul dari Ganjar yang berada di angka 85,9 persen dan Anies Baswedan di angka 87,4 persen.
Prabowo Mendominasi di Kalangan Ormas Lainnya
Sementara itu, Prabowo juga mendominasi dalam skala popularitas di kalangan ormas lainnya. Prabowo memperoleh dukungan sebesar 29,8 persen, diikuti oleh Anies Baswedan dengan 19,9 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 14,5 persen.
Perbandingan Elektabilitas di Partai Nasionalis dan Partai Islam
Dalam survei ini juga terungkap bahwa Prabowo bersaing ketat dengan Ganjar dalam pilihan capres dari pemilih Partai Nasionalis, dengan selisih elektabilitas hanya 0,3 persen. Prabowo mendapatkan dukungan sebanyak 42,3 persen, sementara Ganjar 42,0 persen.
Dalam skema Head to Head pada pemilih Partai Nasionalis, Prabowo unggul telak atas Ganjar dengan selisih 5,6 persen.
Begitu pula dalam pemilih dari Partai Islam, Prabowo juga unggul telak atas Ganjar dengan selisih elektabilitas sebesar 11,7 persen.
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 hingga 8 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Metodologi survei menggunakan multistage random sampling dengan Margin of Error sebesar 2,9 persen. Hasil survei ini menjadi gambaran awal mengenai dinamika dukungan pemilih terhadap calon presiden pada pemilihan mendatang.
Discussion about this post